Perkembangan Film Indonesia 2019: Bukan sekadar jumlah penonton.
Tuesday, 03 March 2020, Oleh Agus MediartaDalam paparan tentang perkembangan industri film, indikator kuantitatif hanyalah pijakan awal untuk membaca dan memahami kondisi dan pertumbuhan industri. Kumpulan data-data angka tersebut tidak mewakili gambaran utuh keadaan industri dan masih sangat membutuhkan analisis-analisis lain dengan pendekatan multidisiplin-multidimensi.
Membicarakan Penonton Festival Film Kekinian
Thursday, 05 July 2018, Oleh Dyna Herlina SSeiring dengan pertumbuhan kegiatan perfilman di Yogyakarta, festival film juga lahir dan berkembang atas dukungan penonton. Kehadiran penonton menjamin keberlangsungan peristiwa budaya semacam ini.
Kaleidoskop 2017: Bioskop yang Belum Ramah bagi Semua
Thursday, 15 February 2018, Oleh Deden RamadaniStabilnya pertumbuhan jumlah judul dan penonton film Indonesia turut disumbangkan oleh pertumbuhan industri bioskop di tanah air. Meski saat ini banyak pemain yang terlibat, nyatanya bioskop masih belum dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, baik dari aspek geografis, maupun daya beli.
Kaleidoskop 2017: Mengukur detak jantung industri film Indonesia
Saturday, 17 February 2018, Oleh Agus MediartaTerdapat beberapa hal menarik dari perjalanan film Indonesia sepanjang 2017. Pada beberapa indikator seperti jumlah layar dan penonton menunjukkan adanya pertumbuhan. Dari segi jumlah film beredar, terdapat penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 tetapi dalam jumlah yang tidak signifikan. Bahkan bila dilihat dari pembagian perolehan penonton, berkurangnya jumlah film beredar di tahun 2017 juga dapat dipandang positif.
Sinema: ”Magic Indonesia”
Monday, 12 October 2015, Oleh Garin NugrohoSaatnya sinema Indonesia tidak lagi bertanya: kenapa film-film berkualitas tidak cukup laku, tetapi yang harus dilakukan adalah membangun strategi budaya film Indonesia menghidupkan tiga pilar budaya film, baik alternatif, komersial, maupun heritage.
Bioskop, Karakter Bangsa?
Monday, 31 August 2015, Oleh Garin NugrohoSaatnya kerja konstruktif bersama dilakukan, namun juga orang film harus berani terus menuntut dan berkata ” tidak” pada diskriminasi produktivitas produk lokal. Jika ini tidak dilakukan sebagai suatu kewajaran, Nawacita Jokowi hanya jadi cita-cita yang tak bernyawa...
Tanggapan: Film Nasional Versus Penonton
Sunday, 09 August 2015, Oleh Catherine KengApa pun yang dilakukan bioskop dan apa pun yang diatur dalam tata edar film tak akan menggerakkan penonton ke bioskop selama kebijakan tersebut tidak memihak kepada penonton. Dalam hal ini, posisi Cinema 21 tegas memihak kepada masyarakat penonton karena kami ada untuk melayani penonton.
Film Nasional Versus Bioskop
Saturday, 08 August 2015, Oleh A Rahim LatifHingga sekitar sepuluh tahun lalu bioskop Blok M Plaza 21 sudah menjadi sangat potensial bagi film nasional. Bahkan, pernah terjadi seluruh enam layarnya memutar hanya film nasional. Namun, itu tak pernah terjadi lagi dan mayoritas film yang diputar di bioskop tersebut adalah film impor saja. Mengapa?
Lembaga Sensor Film Daerah, Perlukah?
Friday, 05 June 2015, Oleh Dyna Herlina SPenulis menyarankan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tidak menyelenggarakan LSF Daerah DIY karena tidak relevan dengan situasi DIY saat ini.