Kontroversi merupakan strategi pemasaran film yang efektif.
9 Tanggapan
Setuju: 33.33%
Tidak setuju: 66.67%
Pemberian tanggapan untuk topik ini sudah ditutup pada Monday, 18 April 2011
Pengantar:
Protes, ancaman dan hujatan bisa juga mendongkrak jumlah penonton suatu film. Kita menyaksikan kecenderungan ini bukan saja terjadi pada film Indonesia, tapi juga pada film impor yang diputar di Indonesia.
Selama dekade terakhir, terlihat semacam pola bahwa film-film Indonesia yang diprotes atau menimbulkan kontroversi seputar bintangnya atau temanya menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi di kalangan penonton film. Artinya, keberatan suatu pihak yang menimbulkan pertentangan telah meningkatkan nilai jual suatu film. Media massa kita pun, tampaknya lebih tertarik meliput kontroversi seputar bintang film atau tema film, ketimbang menyajikan kritik yang dapat memandu penonton mencari film yang cocok. Walhasil, film-film kontroversial mendapat banyak iklan gratis di media massa.
Bagaimana sikap Anda?
Acuan:
- Makin Diprotes, Makin Laris
- Film Arwah Goyang Karawang
- Film Menculik Miyabi
- Isu Kampung dengan Kemasan Baik
- Rumus KK Dheraj
Tidak setuju
Friday, 18 March 2011
Memperlakukan film sekadar sebagai komoditas jelas keliru. Apalagi, bahkan untuk komoditas sekali pun, promosi mesti berorientasi pada benefit dan/atau value. Pada film, itu berarti konten atau muatannya—apapun itu. Promosi yang “menipu” seperti itu dalam jangka panjang malah bakal menjadi bumerang. Konsumen (baca: penonton) bisa kehilangan kepercayaan seumur hidupnya. Dalam hal film: kepada produser, sutradara, atau bintang-bintangnya. Lebih gawat lagi: pada (semua) film Indonesia!
Setuju
Tuesday, 29 March 2011
Tidak setuju
Sunday, 03 April 2011
Tidak setuju
Monday, 04 April 2011
Akibat seringnya melihat kontroversi yang sebelumnya, pengalaman itu membuat penonton sebagian besar sudah tidak gampang lagi dipengaruhi, strategi hampir basi karena terkesan murahan.
Setuju
Monday, 11 April 2011
Utk film-film low bujet yang kurang berkualitas, IYA kontroversi merupakan strategi pemasaran film yang paling efektif utk mereka.
Tidak setuju
Tuesday, 12 April 2011
seharusnya film-film yang disajikan membangkitkan semangat patriotisme bangsa ini, bukannya malah menciptakan masalah baru yang sudah sangat lelah kita mendengarnya di berbagai media
Tidak setuju
Tuesday, 12 April 2011
Tidak setuju
Wednesday, 13 April 2011
histeria penonton lebih hot jika film bermutu dan menghibur. maka kontrofensi lebih menonjol jika film tak bermutu. yang ada pesan kosong memberi arti.
Setuju
Tuesday, 19 April 2011
Toh, sudah terbukti. Film-film yang mengumbar kontroversi menyulut rasa penasaran masyarakat. Belakangan ini sudah tidak seefektif tahun-tahun yang lalu sih, tapi masih cukup efektif.
Tanggapan9