Idris Sardi

Lahir: 07-06-1938
Meninggal: 28-04-2014
Biografi
Lahir di Jakarta. Pendidikan : Sekolah Musik, Yogyakarta. Diajar langsung oleh ayahnya, Mas Sardi [1910 - 1953] sejak usia 9 tahun. Mengantikan sang ayah sebagai pemain biola utama dalam Orkes Studio [RRI] Jakarta, setelah suami aktris Hadidjah itu meninggal dunia. Mas Sardi adalah pelopor ilustrator musik untuk film, mulai Alang-alang [1938] yang dibintangi Hadidjah dengan pasangan romantisnya Moh. Mochtar. [Merupakan pasangan kedua sesudah Roekiah - Rd. Mochtar yang sukses komersial sejak Terang Boelan/ 1973]. Bakat musik jelas dari ayah, tapi Idris juga mewarisi bakat acting dari atas. Bahkan dari buyut [Musa] lewat nenek [Mak Bibah] dan ibu. Lalu turun ke anak, Shanty Sardi dalam Senyum Dipagi Bulan Desember [1974]. Walau sempat main dalam film Tiada Waktu Bicara [1974], namun nama Idris hanya dikenal sebagai ilustrator musik film, sejak Pesta Musik Labana [1960]. Mulai di kenal ketika menang lewat Petir Sepandjang Malam pada Pekan Apresiasi [festival] Film Nasional 1967. Permintaan mulai mengalir setelah merebut piala pada Festival Film Asia 1970 lewat Bernafas Dalam Lumpur. Lebih-lebih sehabis mengaet Citra dalam Perkawinan pada FFI pertama,1973. Kemudian jadi "langganan" disamping masuk nominasi 9 kali, Idris merebut 9 Citra lain. Disiplin adalah rahasia sukses si "biola maut", yang menghasilkan ilustrator musik untuk lebih dari 150 film, hingga Kuberikan Segalanya [1992]. Belakangan memimpin korp musik ABRI dengan pangkat tituler Letnan Kolenel. Sepuluh Citra [suatu rekor!] diraihnya melalui Perkawinan, Cinta Pertama [FFI 1974], Cinta [FFI 1976], Sesuatu Yang Indah [FFI 1977], Budak Nafsu [FFI 1984], Doea Tanda Mata [FFI 1985], Ibunda [FFI 1986], Tjoet Nja' Dhien [FFI 1988], Noesa Penida [FFI 1989] dan Kuberikan Segalanya pada FFI 1992.
Data tidak lengkap atau salah?
Bantu kami melengkapi/membenarkan data di laman ini. Kami sangat menghargai setiap data yang Anda bagi dengan kami. Silakan lihat laman Kontribusi untuk keterangan lebih lanjut.
Edwin membuat film bisu Dajang Soembi, Perempuan jang Dikawini Andjing (1999) karena di Indonesia saat itu tidak ada laboratorium pemroses suara analog.
-
Hasduk Berpola
Genre: Drama
Masa Tayang: 99 menit
Tahun: 2013 -
Kuberikan Segalanya
Genre: Drama
Masa Tayang: 112 menit
Tahun: 1992 -
Potret
Genre: Drama
Masa Tayang: 97 menit
Tahun: 1991 -
Taksi Juga
Genre: Drama
Masa Tayang: 105 menit
Tahun: 1991 -
Badai Laut Selatan
Genre: Action
Masa Tayang: 84 menit
Tahun: 1991
Komentar