Ida Farida

Lahir: 05-05-1939
Biografi
Lahir di Rangkasbitung, 5 Mei 1939. Agama: Islam.
Sebelum terjun ke film Ida pernah jadi wartawati. juga nenulis cerpen sejak 1953. Mungkin karena itu hampir di semua filmnya ia merangkap jadi penulis skenario. Terjun ke film ua diajak oleh Sofia WD (1925-1986), aktris yang juga sutradara. Pertama kali jadi script girl dalam Melawan Badai (1974). jadi asiten sutradara mulai Jangan Menagis Mama (1977). dan jadi sutradara pertama kalinya lewat Guruku Cantik Sekali (1979).
Piala Citra diraihnya lewat Semua Sayang Kamu (Dewi-Cipluk) pada FFI 1989 sebagai penulis skenario terbaik. Sesudah menyutradarai Tak Ingin Sendiri (1985), ia pindah lahan kerja di Malaysia. Hampir 4 tahun ia disana dan sempat jadi sutradara dalam Suara Ke Kasih, yang di bintangi oleh Fauziah Achmad Daud dan Azmil Mustapha. Di masa film sepi, ia menghasilkan karya yang cukup mengesankan di sinetron. Antara lain Aku Mau Hidup, yang menghasilkan gelar terbaik untuk Meriam Bellina pada FSI 1994. Adik dari penulis skenario Misbach Yusa Biran ini pada 1996 menggarap serial TV Wanita dengan Meriam Bellina, pemain yang di"temu"kanya sejak film Perawan-Perawan (1981).
Lahir di Rangkasbitung. Sebelum terjun ke film Ida pernah jadi wartawati. juga nenulis cerpen sejak 1953. Mungkin karena itu hampir di semua filmnya ia merangkap jadi penulis skenario. Terjun ke film ua diajak oleh Sofia WD (1925-1986), aktris yang juga sutradara. Pertama kali jadi script girl dalam Melawan Badai (1974). jadi asiten sutradara mulai Jangan Menagis Mama (1977). dan jadi sutradara pertama kalinya lewat Guruku Cantik Sekali (1979). Piala Citra diraihnya lewat Semua Sayang Kamu (Dewi-Cipluk) pada FFI 1989 sebagai penulis skenario terbaik. Sesudah menyutradarai Tak Ingin Sendiri (1985), ia pindah lahan kerja di Malaysia. Hampir 4 tahun ia disana dan sempat jadi sutradara dalam Suara Ke Kasih, yang di bintangi oleh Fauziah Achmad Daud dan Azmil Mustapha. Di masa film sepi, ia menghasilkan karya yang cukup mengesankan di sinetron. Antara lain Aku Mau Hidup, yang menghasilkan gelar terbaik untuk Meriam Bellina pada FSI 1994. Adik dari penulis skenario Misbach Yusa Biran ini pada 1996 menggarap serial TV Wanita dengan Meriam Bellina, pemain yang di"temu"kanya sejak film Perawan-Perawan (1981). Data tidak lengkap atau salah?
Bantu kami melengkapi/membenarkan data di laman ini. Kami sangat menghargai setiap data yang Anda bagi dengan kami. Silakan lihat laman Kontribusi untuk keterangan lebih lanjut.
Produser Awan dan Tjemara (1955) gagal memenuhi tarif honor Lies Noor yang sedang populer: Jakarta Rp 10.000, luar kota Rp 12.500.
Film terkait
-
Trauma Perselingkuhan
Genre: Drama
Masa Tayang: 81 menit
Tahun: 1997 -
Kuberikan Segalanya
Genre: Drama
Masa Tayang: 112 menit
Tahun: 1992 -
Barang Titipan
Genre: Comedy
Masa Tayang: 87 menit
Tahun: 1991 -
Mutiara di Khatulistiwa (Di Hatiku Ada Kamu)
Genre: Drama
Masa Tayang: 101 menit
Tahun: 1990 -
Perempuan Kedua
Genre: Drama
Masa Tayang: 95 menit
Tahun: 1990
Komentar