Herman Susilo

Lahir: 31-12-1943
Biografi
Lahir di Tegal, 31 Desember 1943.
Pendidikan: Fakultas Kedoteran Universitas Pajajaran Bandung, hingga sarjana muda I (1964-1968). Elementer sinematografi (1973), Lulus Pendidikan Asisten Editor (1983).
Yang urung jadi dokter ini berminat fotografi. Belakangan berkembang ke arah sinematografi. Bekerja untuk berbagai majalah sebagai tukang potret. Diajak sutradara Wim Umboh (1933-1996) dalam pembikinan Biarlah 'ku Pergi (1971) sebagai still photo. Terus begitu sampai 1976, terkadang merangkap sebagai publicity man. Kemudian jadi asisten bagi juru kamera Lukman Hakim Nain dalam film yang juga disutradarai Wim, Kembang-Kembang Plastik (1977) dan Pengemis & Tukang Becak (1978). Biar telah jadi juru kamera pada tahun sebelumnya, Perempuan Histeris (1976) yang disutradarai Ratno Timur. Dua kali mendapat unggulan. Pertama dalam Pacar Ketinggalan Kereta (1988) pada FFI 1989, kemudian dalam Alang Alang pada Festival Sinetron Indonesia 1994. Keduanya disutradarai Teguh Karya. Juga menggarap film dokumenter dan iklan, disamping film cerita.
Lahir di Tegal. Pendidikan: Fakultas Kedoteran Universitas Pajajaran Bandung, hingga sarjana muda I (1964-1968). Elementer sinematografi (1973), Lulus Pendidikan Asisten Editor (1983). Yang urung jadi dokter ini berminat fotografi. Belakangan berkembang ke arah sinematografi. Bekerja untuk berbagai majalah sebagai tukang potret. Diajak sutradara Wim Umboh (1933-1996) dalam pembikinan Biarlah 'ku Pergi (1971) sebagai still photo. Terus begitu sampai 1976, terkadang merangkap sebagai publicity man. Kemudian jadi asisten bagi juru kamera Lukman Hakim Nain dalam film yang juga disutradarai Wim, Kembang-Kembang Plastik (1977) dan Pengemis & Tukang Becak (1978). Biar telah jadi juru kamera pada tahun sebelumnya, Perempuan Histeris (1976) yang disutradarai Ratno Timur. Dua kali mendapat unggulan. Pertama dalam Pacar Ketinggalan Kereta (1988) pada FFI 1989, kemudian dalam Alang Alang pada Festival Sinetron Indonesia 1994. Keduanya disutradarai Teguh Karya. Juga menggarap film dokumenter dan iklan, disamping film cerita. Data tidak lengkap atau salah?
Bantu kami melengkapi/membenarkan data di laman ini. Kami sangat menghargai setiap data yang Anda bagi dengan kami. Silakan lihat laman Kontribusi untuk keterangan lebih lanjut.
Titi Nginung adalah nama samaran Arswendo Atmowiloto ketika menulis Opera Jakarta (1985), yang lalu jadi film terakhir Sjuman Djaya.
Film terkait
-
Penari Malam
Genre: Drama
Masa Tayang: 79 menit
Tahun: 1997 -
Kebebasan Sexual
Genre: Drama
Masa Tayang: 79 menit
Tahun: 1997 -
Susan yang Seksi
Genre: Drama
Masa Tayang: 81 menit
Tahun: 1997 -
Di Balik Cinta Istri
Genre: Drama
Masa Tayang: 90 menit
Tahun: 1997 -
Akibat Hamil Muda yang Kedua
Genre: Drama
Masa Tayang: 81 menit
Tahun: 1997
Komentar