Laki-laki dari Nusakambangan

Mulyono pulang ke desanya, Tembarak, setelah menjalani hukuman di Nusakambangan. Di desa itu sedang berlangsung pemilihan lurah. Ada dua calon kuat yang sifatnya bertolak belakang. Yang satu menghalalkan segala cara, yang lain menempuh jalan lurus. Mulyono menjumpai istrinya telah mati terbunuh, setelah sebelumnya mengalami guncangan jiwa. Anak perempuannya tak jelas kabarnya, dan anak lelakinya sudah jadi penjahat pula. Mulyono sendiri lalu jadi kambing hitam kerusuhan desa dalam suasana pemilihan lurah tadi. Akhirnya nama baik Mulyono terpulihkan. Ia bertemu dengan anak perempuannya yang siap kawin dengan calon lurah baru, sementara anak lelakinya terbekuk olehnya dan bersedia masuk penjara.