Memburu Makelar Mayat

Penduduk sebuah desa geger karena ada kabar tentang munculnya makelar mayat dan bergentayangannya mayat-mayat di kuburan pada malam hari. Beberapa penduduk mulai menyelidik. Mereka menjumpai dua orang yang menggotong peti mayat ke rumah seorang dukun patah tulang. Keadaan makin runcing dengan munculnya wabah penyakit yang meminta korban jiwa. Ternyata semua itu hanya syakwasangka berlebihan. Mayat bergentayangan itu adalah pasien rumah sakit jiwa yang selalu berpakaian putih karena gagal jadi dokter, sementara peti mati hanyalah alat angkut pasien dukun itu saja.