Sampai hari ini, belum ada yang bisa membuktikan bahwa dinding pemisah linimasa dan realita sudah benar-benar tiada. Termasuk film ini, kendati diniatkan untuk itu. Akibatnya, film ini jadi terasa sangat tidak meyakinkan.
Terasalah ada ambisi yang besar. Ironisnya, sampai sekarang masih sedikit gerakan sosial terorganisir yang nyata sebagai tindak lanjut kecerewetan dan kekritisan masyarakat kelas menengah kita di Twitter.
Perkembangan plot dalam #republiktwitter berdasar pada imajinasi tentang Indonesia yang realita sehari-harinya terpengaruh oleh gejolak linimasa semata.