Kontribusi, dukungan, dan donasi
Kontribusi:
Film Indonesia (FI) menerima kontribusi dari para pengguna situs web ini. Patut diketahui bahwa kami akan melakukan proses verifikasi terhadap setiap data yang kami terima. Dengan begitu, data yang Anda berikan tidak dapat langsung kami terbitkan, namun harus melalui proses verifikasi terlebih dahulu. Kami akan mengirimkan surat pemberitahuan apabila data tersebut sudah diterbitkan.
Bentuk kontribusi yang kami terima adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Data
a. Data Baru
Untuk data film: apabila Anda memiliki data mengenai film yang akan rilis, dan Anda adalah pihak yang terlibat dalam pembuatan film dan memiliki hak atas data film tersebut, Anda bisa mengirimkan pemberitahuan kepada kami melalui e-mail, dan kemudian kami akan mengirimkan formulir yang bisa Anda isi.
Untuk data nama: apabila Anda ingin menambahkan data biografi kru dan/atau pemeran film, dan Anda adalah pihak yang berwenang untuk memberikan data ini, Anda bisa mengirimkan pemberitahuan kepada kami melalui e-mail, dan kemudian kami akan mengirimkan formulir yang bisa Anda isi.
b. Pelengkapan dan/atau Perbaikan Data
Apabila Anda menemukan kesalahan atau kekurangan data pada judul/nama dalam katalog FI, Anda dapat mengirimkan pemberitahuan kepada kami melalui e-mail, dan kemudian kami akan mengirimkan formulir koreksi data yang bisa Anda isi.
2. Kontribusi Tulisan
Anda dapat mengirimkan tulisan yang pernah Anda tulis kepada redaksi FI. Adapun bentuk tulisan yang kami terbitkan terbagi menjadi dua, yaitu artikel dan resensi. Artikel terdiri dari Berita, Kajian, Sosok, dan Wawancara. Saat ini kami hanya menerima kontribusi untuk Kajian, Sosok, Wawancara, dan Resensi.
Anda dapat mengirimkan tulisan Anda melalui e-mail, beserta dengan gambar/ilustrasi pendukung (jika ada), biografi singkat penulis (250 karakter), dan foto penulis. Semua tulisan yang dikirimkan akan diseleksi oleh Redaksi FI. Kami akan mengirimkan pemberitahuan apabila tulisan Anda akan dimuat. Namun Redaksi FI akan menyimpan semua tulisan yang masuk dan tidak akan dikembalikan kepada pengirim.
Tulisan dari kontributor yang dimuat akan mendapatkan kompensasi. Besar kompensasi akan diberikan secara langsung kepada kontributor yang tulisannya kami muat.
Seluruh kontribusi dapat dikirimkan ke: katalog_fi(at)filmindonesia.or.id
atau
Redaksi Film Indonesia (untuk kontribusi tulisan) / Database Film Indonesia (untuk kontribusi data) Jl. Bunga Anggrek No. 27 Jakarta 12410
Dukungan:
National Museum of Singapore
Berumur 119 tahun, National Museum of Singapore adalah museum tertua Singapura yang memiliki jiwa muda dan inovatif. Museum ini dirancang sebagai museum masyarakat, dan National Museum of Singapore dengan bangga memperkenalkan berbagai cara unik dalam mempresentasikan sejarah untuk mendefinisi ulang pengalaman museum yang konvensional. Museum ini lebih dari sekadar ruang untuk pameran dan artefak, namun juga menyelenggarakan berbagai festival dan acara yang menantang dan segar, yang akan memunculkan peluang kreatif di bidang budaya dan warisan kesenian.
National Museum Cinémathèque
National Museum Cinémathèque memfokuskan diri pada presentasi film dalam konteks sejarah, estetika, dan kebudayaan, dengan penekanan pada sinema lokal dan regional. Bertempat di gedung dengan 247 tempat duduk (Gallery Theatre), National Museum Cinémathèque menawarkan perspektif baru melalui rangkaian pemutaran, showcase tematik, dan retrospektif selama setahun penuh, yang menyajikan karya-karya penting dan yang belum diketahui publik dari sejarah film. Selain presentasi film, National Museum Cinémathèque juga aktif mempreservasi film, terutama warisan film Asia, dan telah bekerja sama dengan lembaga arsip film regional memberi subtitle dan mengarsipkan film-film klasik yang penting. Dengan program-program yang imajinatif dan beragam, seperti Singapore Short Cuts, World Cinema Series, dan Under the Banyan Tree, National Museum Cinémathèque bertujuan menciptakan budaya film yang vital dan aktif di Singapura.
Dewan Kesenian Jakarta
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) adalah salah satu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat seniman dan dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada tanggal 17 Juni 1969. Tugas dan fungsi DKJ adalah sebagai mitra kerja Gubernur Kepala Daerah Propinsi DKI Jakarta untuk merumuskan kebijakan guna mendukung kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Propinsi DKI Jakarta.
Pada awalnya anggota pengurus Dewan Kesenian Jakarta diangkat oleh Akademi Jakarta, yaitu para budayawan dan cendikiawan dari seluruh Indonesia. Kini dengan berjalannya waktu, pemilihan anggota DKJ dilakukan secara terbuka, melalui pembentukan tim pemilihan yang terdiri dari beberapa ahli dan pengamat seni selain anggauta Akademi Jakarta sendiri. Nama nama calon diajukan dari berbagai kalangan masyarakat maupun kelompok seni. Masa kepengurusan DKJ adalah 3 tahun.
Kebijakan pengembangan kesenian tercermin dalam bentuk program tahunan yang diajukan dengan menitikberatkan pada skala prioritas masing-masing komite. Anggota DKJ berjumlah 25 orang, terdiri dari para seniman, budayawan dan pemikir seni, yang terbagi dalam 6 komite: Komite Film, Komite Musik, Komite Sastra, Komite Seni Rupa, Komite Tari dan Komite Teater.
Jurnal Footage
Jurnal Footage adalah sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Forum Lenteng, lembaga egalitarian nirlaba didirikan pada Juli 2003. Edisi-edisi Footage membahas berbagai wacana visual kontemporer, baik filem maupun video. Jurnal Footage menyuguhkan ragam tulisan sebagai jawaban atas kurang berkembangnya wacana dan kritisisme media audio visual (filem dan video) di Indonesia dan internasional. Jurnal ini terbit dua bahasa (Indonesia dan Inggris) dalam bentuk online.
Persatuan Perusahaan Film Indonesia
Persatuan Perusahaan Film Indonesia berperan aktif dalam kegiatan perfilman, baik nasional, regional, maupun internasional. PPFI mengusulkan peraturan/undang-undang kepada eksekutif/legislatif yang dapat memberi perlindungan kepada para anggota mereka yang berusaha di bidang produksi film. PPFI juga melakukan terobosan pemasaran film-film produksi anggotanya, baik ke pasar dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, PPFI melakukan pendekatan kepada stasiun televisi (broadcast) agar tetap tercipta peluang atas produksi seluruh anggota PPFI.
Blitz Megaplex
Blitzmegaplex adalah jaringan bioskop di Indonesia yang membuka bioskop pertamanya di Paris Van Java, Bandung pada 2006. Disusul dengan tiga bioskop di Jakarta pada 2007-2008. Di pertengahan tahun 2009, Blitzmegaplex membuka lagi cabang barunya di Teraskota dengan sembilan layar dan studio 3D. Blitzmegaplex telah meraih penghargaan dari MURI sebagai bioskop dengan layar terbesar di tanah air yaitu di auditorium 1 di Blitzmegaplex Grand Indonesia. Sampai 2013, Blitzmegaplex telah memiliki sembilan bioskop dengan total 76 layar di enam kota besar di Indonesia.
Render Digital Indonesia
Render Digital Indonesia adalah perusahaan penyedia jasa pasca produksi dengan merek dagang RenderPost. Didirikan sejak tahun 2004, RenderPost dengan cepat menjadi penyedia jasa pasca produksi terbaik di Indonesia untuk pemrosesan high-quality image iklan televisi, animasi, video musik, film cerita, dan lain sebagainya. Perusahaan ini berisikan tenaga-tenaga profesional yang memiliki kemampuan dan semangat tinggi, serta memiliki komitmen tinggi dalam mendorong meningkatnya industri perfilman nasional. Bermodal keahlian dan perlengkapan terbaik yang dimiliki, dan didorong oleh komitmen mereka tersebut, mulai tahun 2012 RenderPost membuka divisi pelayanan baru untuk melakukan jasa Restorasi Film. Divisi ini ditujukan untuk menunjukkan peran serta aktif RenderPost dalam upaya penyelamatan sejarah sinema Indonesia.
Donasi:
Film Indonesia berterima kasih kepada para donatur yang sudah bersedia menyumbang bagi pengembangan situs web ini. Para donatur tersebut adalah:
- ECCO Films Indonesia (Orlow Seunke, Suryani Liauw)
- Hatoek Soebroto
- Citrasinema
- PT Mitra Multimedia Film Lab
Bagaimana Anda bisa memberi donasi?
Film Indonesia menerima sumbangan dana, data, bahkan tenaga dari organisasi/individual yang tertarik membantu pengembangan situs web ini. Pengembangan tersebut meliputi pengumpulan dan verifikasi data, pengembangan redaksional (penulisan artikel, penerjemahan, dan penelitian), dan pengembangan teknologi.
Film Indonesia baru saja memulai langkahnya, dan masih banyak yang harus dilakukan untuk bisa menyediakan segalanya tentang film Indonesia. Langkah kami selanjutnya adalah membuat situs web ini dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris. Selain itu kami akan menyediakan sistem keanggotaan sehingga situs web ini dapat berinteraksi dengan penggunanya.
Kami menghargai segala bantuan yang diberikan, tanpa menilai jumlahnya. Jika Anda tertarik membantu kami, silakan hubungi kami di katalog_fi(at)filmindonesia.or.id atau +6221 70637941.