International Film Festival Rotterdam (IFFR), Belanda, tahun depan bakal ramai dengan film Indonesia. Ada dua film masuk segmen Bright Future: Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnyakarya Yosep Anggi Noen dan On Mother’s Head karya Putu Kusuma Widjaja. Bright Future memutar film panjang pertama atau kedua sineas-sineas yang IFFR anggap punya visi yang unik dan revolusioner.
Ada pula tiga film Indonesia yang masuk program Spectrum: Rumah dan Musim Hujan karya Ifa Isfansyah, Soegijakarya Garin Nugroho, dan Atambua 39Ckarya Riri Riza. Spectrum terdiri dari film-film karya sineas yang IFFR anggap punya kontribusi penting bagi sinema dunia. Jumlah film Indonesia yang diputar di IFFR masih ada kemungkinan bertambah, mengingat panita belum mengumumkan keseluruhan film yang lolos seleksi. IFFR sendiri akan berlangsung dari 23 Januari hingga 3 Februari 2013.
Sinema Indonesia dan IFFR terhitung dekat belakangan ini. Di IFFR 2012, ada tiga film Indonesia yang diputar: Parts of the Heartkarya Paul Agusta, Mata Tertutupkarya Garin Nugroho, dan film pendek Shelter karya Ismail Basbeth.
Di tahun yang sama, empat proyek film Indonesia memperoleh Hubert Bals Fund, program bantuan dana IFFR untuk proyek film independen. Ada Yang Tidak Dibicarakan ketika Membicarakan Cintakarya Mouly Surya, On Mother’s Head, serta Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya yang mendapat suntikan dana untuk pasca-produksi, dan Atambua 39C untuk produksi dan distribusi. Rumah dan Musim Hujan sendiri juga penerima donor Hubert Bals Fund. Proyek Fourcolours Films tersebut mendapat bantuan dana produksi di tahun 2008.