Jurusan perfilman akan dibuka di empat institut seni dan budaya yang akan didirikan di empat kota, yakni Banda Aceh, Samarinda, Makassar, dan Jayapura. Kecuali itu, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kemdikbud juga akan melaksanakan lokakarya bertema "Filmku Bangsaku" di tujuh kota yakni Jakarta, Bandung, Denpasar, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar pada tanggal 22 Oktober hingga 30 November 2012.
Pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/10), Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sulistyo S Tirtokusumo mengatakan, para pengajar atau dosen jurusan film itu akan didatangkan dari Institut Kesenian Jakarta dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sementara nara sumber lokakarya antara lain Michael Sheridan (sutradara dan dosen perfilman dari University Boston of Arts), Koji Imaizumi (sutradara dari Jepang), Slamet Rahardjo Djarot, Garin Nugroho, Rudi Soedjarwo, Didi Petet, Gotot Prakosa, dan Aria Kusumadewa.
Dalam kesempatan yang sama, aktor film Didi Petet mengatakan, penyebab rendahnya kualitas film Indonesia terutama ialah faktor pendidikan, baik pendidikan pemain, sutradara, maupun kru pendukung. Akibat kurangnya jurusan khusus perfilman di perguruan tinggi, jumlah pengajar atau dosen pun minim. ”Syarat mengajar di S-1 antara lain dosennya harus berpendidikan S-2 atau S-3. Kualitas dosen seperti itu yang masih kurang,” katanya.
Para peserta lokakarya akan difasilitasi peralatan syuting dan editing. Mereka dibagi beberapa kelompok produksi, untuk membuat film fiksi atau dokumenter selama empat hari. Mereka terdiri dari pembuat film, guru SMK Broadcasting, dosen, komunitas film, dan dari dunia industri TV dan Film. Tiga film terbaik akan diberikan penghargaan dan filmnya diputar pada Jambore Film pada Desember 2012.
Sumber: Kompas, 9 Oktober 2012