Tiga proyek film Indonesia lolos seleksi Hubert Bals Fund (HBF) untuk periode Musim Gugur 2012. On Mother’s Head karya Putu Kusuma Widjaja dan Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta karya Mouly Surya mendapat bantuan dana sebesar 30.000 Euro untuk post-production. Sementara itu, Atambua 39oCmemperoleh 15.000 Euro untuk distribusi.
Sokongan dana distribusi untuk Atambua 39oC terbilang vital, mengingat proyek Miles Films tersebut berlatar di Nusa Tenggara Timur, sebuah daerah yang tak memiliki bioskop sama sekali. Dana dari HBF ini akan digunakan Mira Lesmana dan Riri Riza untuk memutar Atambua 39oC di tanah kelahirannya. Sebelumnya, di periode Musim Semi 2012, proyek yang sama mendapat dukungan HBF untuk produksi digital sebesar 30.000 Euro.
HBF merupakan program tahunan International Film Festival Rotterdam, Belanda, untuk membantu sineas-sineas independen dari negara-negara berkembang. Bantuan berupa sokongan dana untuk pengembangan naskah, produksi digital, pasca-produksi, lokakarya, dan distribusi. Pertama kali diadakan tahun 1988, HBF telah mendukung sekitar 900 proyek film dari dari Asia, Timur Tengah, Eropa Timur, Afrika, dan Amerika Latin. 80% dari proyek-proyek ini sudah terwujud. Periode seleksi terjadi dua kali setiap tahunnya, di musim gugur dan musim semi, dengan tenggat pengumpulan proposal 1 Maret dan 1 Agustus.
Beberapa tahun belakangan ini, sinema Indonesia terhitung dekat dengan HBF. Tahun ini, di periode Musim Semi, ada Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnyakarya Yosep Anggi Noen yang memperoleh bantuan dana untuk pasca-produksi. Tahun 2011, ada dua proyek film Indonesia yang disokong HBF: The Seen and the Unseen karya Kamila Andini untuk pengembangan naskah dan Postcards from the Zookarya Edwin untuk pasca-produksi. Film yang pertama masih dalam pengerjaan, sementara yang kedua menjadi salah satu peserta kompetisi Berlinale Film Festival 2012.
Apabila mundur lagi hingga tahun 2005, kita akan mendapati ada 12 proyek dari Indonesia yang didukung HBF. Edwin mendapat bantuan dana untuk pasca-produksi dan distribusi Babi Buta yang Ingin Terbangpada tahun 2008 dan 2009. Ia juga memperoleh dana untuk pengembangan naskah Postcard from the Zoo pada tahun 2009. Ada juga bantuan untuk produksi digital At the Very Bottom of Everything(Paul Agusta) pada tahun 2009, produksi digital Rumah dan Musim Hujan (Ifa Isfansyah) tahun 2008, distribusi 3 Hari untuk Selamanya(Riri Riza) tahun 2007, Opera Jawa(Garin Nugroho) tahun 2006, dan Jermal (Ravi Bharwani) tahun 2005.
Selain produksi film, HBF turut mendukung penyelenggaraan festival film. Jakarta International Film Festival (JIFFest) mendapat bantuan dana HBF pada tahun 2005, 2006, dan 2007. Bantuan dana ini kemudian digunakan JIFFest untuk program lokakarya, kompetisi pengembangan naskah, dan pemutaran keliling.