Artikel/Sosok Axel Andaviar: Seni Itu Bikin Ketagihan

Sosok Amalia Sekarjati 16-09-2011

Axel Andaviar di acara Press Screening Masih Bukan Cinta Biasa, Jakarta, September 2011 (Foto: FI)Film Masih Bukan Cinta Biasa (MBCB) merupakan debut pertama Axel Andaviar dalam berakting. Selama ini ia lebih dikenal sebagai putra pertama dari Ovi, gitaris band /rif. Tak heran jika ia bisa ditawari bermain dalam film ini. Gayanya sehari-hari sesuai dengan perannya di film sebagai seorang anak muda, pemain band rock, dengan tampilan yang urakan dan bertato.

Axel mengatakan bahwa ada dua pertimbangan mengapa ia tertarik bermain di film ini. “Pertama karena di film ini ada musiknya. Musiknya kental banget. Saya menampilkan bahwa saya tetap menjadi saya, menjadi pemain band. Meskipun saya sebenarnya drummer dan di sini sebagai pemain gitar, tapi ya nggak apa-apalah. Yang kedua, karena saya senang banget sama film pertamanya. Saya dulu datang ke premiere film pertamanya, saya nonton, dan saya suka. Benar-benar nggak nyangka, saya diajak main untuk film selanjutnya.” ujarnya.

Walaupun ada beberapa kemiripan karakter, ternyata hal tersebut tidak mengurangi tingkat kesulitan aktingnya. “Iya, saya menemukan kesulitan dan ini kali pertama. Namun, saya belum bisa membandingkan karena saya belum pernah mencoba akting menjadi orang yang jauh berbeda dengan diri saya. Mungkin berbeda kalau saya pernah akting jadi orang lain dulu.” Pendalaman aktingnya justru ia gali justru lewat sosok pemain band kesukaannya. “Untuk akting, saya melihatnya tetap ke pemain band, sih. Saya melihat dua orang yang paling spesial buat saya. Tommy Lee sama DJ Ashba. Drummer Motley Crue dan gitarisnya Guns ‘N Roses. Sebelum akting, saya mendengarkan lagu mereka agar jiwa rock-nya bisa lebih dikeluarkan lagi. Jadi, cara jalan saya, misalnya, bisa lebih enak. Itu karena saya dengar musiknya mereka.”

Satu hal lagi yang menarik dari latar belakang Axel yang seorang drummer adalah keterlibatan band-nya untuk mengisi salah satu soundtrack film MBCB. Hal ini berawal dari ketidaksengajaan. “Nggak sengaja. Waktu itu saya lagi mau tanda tangan kontrak untuk film. Terus kebetulan pas lagi menunggu, saya sambil mendengarkan lagu. Ya, saya putar lagu saya, saya taruh di meja. Tiba-tiba Om Naldy datang, menanyakan ini lagu siapa. Saya bilang, kalau ini lagu saya. Akhirnya dimasukkan sebagai lagu opening, karena beliau sedang mencari lagu opening tapi belum ada yang cocok. Kami pun langsung rekaman,” jelasnya.

Laki-laki kelahiran Bandung, 29 Oktober 1992 ini mengakui berminat untuk melanjutkan karirnya di dunia akting. “Ya, ada perasaan nagih. Sama sih, ujung-ujungnya seni itu bikin ketagihan. Di kala kita tahu kita bisa melakukan itu, pasti mau lagi. Misalnya, ternyata saya bisa main drum. Pasti ingin main lagi, lalu ingin terus mengembangkan, dan setelah berkembang, ingin kasih lihat ke orang lagi. Main gitar begitu. Film pun begitu. Oh, gue bisa main seperti ini, gue harus bisa lebih lagi, terus bisa kasih lihat ke orang, kalau gue berkembang.”