Katalog Di Bawah Lindungan Ka'bah

6
Rosna
Penulis skenario
Haji Ja'far
Penata kamera
Sinopsis

Hamid—pemuda saleh, cerdas, berbudi pekerti tinggi, tapi miskin— tinggal di tengah keluarga Haji Jafar yang saleh, dermawan, dan tidak pernah memandang orang lain berdasarkan kedudukan dan kekayaan. Hamid sangat menghormati keluarga itu dan menganggap Haji Jafar sebagai ayahnya sendiri. Sebaliknya, Haji Jafar menganggap Hamid yang yatim seperti anaknya sendiri. Dia membiayai pendidikan Hamid di sebuah sekolah bergengsi. Sebagai balasannya, ibu Hamid, Mak Hamid, mengabdi pada keluarga Haji Jafar.

Hubungan Hamid dengan istri Haji Jafar, Mak Asiah, dan anak semata wayang mereka, Zainab, sama baiknya. Bahkan, Zainab menganggap Hamid sebagai kakaknya sendiri. Semua serba harmonis. Hingga suatu ketika kedekatan Hamid dan Zainab menumbuhkan benih cinta. Hamid dan Zainab tak dapat menolak. Namun, cinta suci itu menjadi semacam cinta terlarang lantaran Hamid dan Zainab tidak sederajat. Hamid merasa tidak ada yang salah dengan perasaannya. Dia tetap berusaha dekat dengan Zainab. Hamid harus membayar mahal langkahnya. Dia difitnah kerabat Haji Jafar yang ingin menjodohkan kemenakannya dengan Zainab.

Hamid diusir dari kampung. Selama di pembuangan, Hamid bekerja keras hingga diangkat sebagai juru catat sebuah perusahaan. Di luar itu, kisah hidupnya kian pahit. Haji Jafar dan Mak Hamid yang dicintainya meninggal dunia. Selanjutnya, dia malah dimintai tolong Mak Asiah untuk membujuk Zainab agar mau menikah dengan laki-laki yang telah dijodohkan dengannya. Dengan berat hati, Hamid melakukannya. Setelah itu, dia pergi dengan hati yang patah. Dia berkelana hingga sampai di Tanah Suci Mekkah. Di bawah Kabah dia berdoa, kemudian pergi untuk selama-lamanya. Zainab pun patah hati ditinggal Hamid. Kesehatannya memburuk hingga akhirnya meninggal dunia dengan tetap memegang janji: hanya akan menikah dengan orang yang dicintai dan mencintai, yakni Hamid.

Catatan

Dari novel klasik berjudul sama karya Hamka.