Katalog Ketika Bung di Ende

0
Penata suara
Martin Paradja
Amsi, mertua Soekarno
Penata gambar
Sinopsis

Karena aktivitas politiknya, Soekarno diasingkan ke Ende pada 1934. Ia pergi bersama istri Inggit Garnasih, anak Ratna Djuami alias Omi, dan ibu mertuanya Amsi. Masa awal di pengasingan itu dilalui dengan sulit. Yang paling menyakitkan adalah rakyat setempat tidak ada yang berani bertegur-sapa dengannya dan kemana-mana ia selalu diikuti oleh polisi.

Sedikit demi sedikit ia mulai bisa bergaul (ia memulainya dengan mengadakan pengajian) dan banyak membaca di perpustakaan pastoran Ende. Di sini pula ia banyak berdiskusi dengan Pastor Huytink yang meramalkannya bahwa ia akan jadi presiden. Pastor ini pula yang membelanya ketika Soekarno mengajak kawan-kawan barunya itu untuk berlatih sandiwara dengan naskah yang ditulisnya sendiri. Naskah yang pernah ditulisnya antara lain Rahasia Kelimoetoe dan Indonesia 1945.

Pengasingan yang membuatnya banyak merenung ini membuat dia sampai pada konsep dasar negara yang pada 1945 dirumuskan sebagai Pancasila. Ketika ia sakit keras, Inggit menulis surat kepada MH Thamrin, agar Soekarno dipindah. Berkat bantuan Thamrin, Soekarno pindah ke Bengkulu setelah empat tahun di Ende.

Catatan

Film yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini tidak diedarkan di bioskop biasa, tapi ditayangkan di TVRI.