Penata kamera
Sutradara
Husin bin Said
Sinopsis

Husin bin Said (Udjang) tiba-tiba dapat ilham untuk jadi dukun. Dia pasang papan nama. Maka berduyun-duyun orang datang minta bantuan: orang yang berniat jadi atase kebudayaan, anggota parlemen, istri pembesar yang suaminya pacaran lagi, produser, calon bintang film dll. Entah kenapa, produser film Henry Bross (S. Bono) dan calon bintang film Mimi (Diana Subroto), berhasil membuat Husin berusaha keras membantu melaksanakan niat mereka. Kisah ini juga yang jadi tiang utama film, di samping merupakan kesempatan sutradara untuk mengejek dunia film. Apalagi kemudian datang kawan Husin, Pedro (Rd. Ismail), pemain sandiwara yang sudah tua dan tak terpakai, tapi masih berilusi tentang kejayaannya sebagai aktor. Rumah Husin ini bertetangga dengan keluarga Jaka Prawira-Mariam (R. Sukarno, Tina Melinda). Ke rumah ini datang mertua mereka, RA Berlian (Edifah Hanoem), ningrat yang suka mengatur. Untuk membantu kawannya tadi, Husin mengatur siasat agar Pedro menaklukkan Berlian. Siasat berhasil. Uang untuk membuat film keluar. Setengah jalan, produksi berhenti, karena rahasia persekongkolan terbongkar. Bahkan seluruh pasien Husin datang menuntut karena tak ada yang berhasil. Film ini sarat dengan sentilan terhadap keadaan sosial sezaman.

Catatan

Film "sambungan" KrisisĀ (1953) yang sukses secara komersial.Kopi 35 mm / VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.