Katalog R.A. Kartini

7.3
Raden Ajeng Kartini
Mas Ayu Ngasirah
Bupati Rembang Djojoadinigrat
Sinopsis

Raden Ajeng Kartini lahir di Mayong, Jepara tanggal 21 April 1879. Ayahnya R.M. Aryo Sosroningrat, wedana Jepara dan ibunya Mas Ayu Ngasirah, selir ayahnya. Kartini mendapat pendidikan yang sama seperti adik-adiknya maupun kakak-kakaknya lain ibu. Berkat pendidikan dan rajinnya membaca, seperti buku terbitan Belanda, Max Havelaar, Kartini mulai melihat kenyataan aneh di lingkungannya. Di kabupaten hidupnya dirasakan berlebihan, sementara di luar untuk sesuap nasi para wanita harus bekerja berat. Ibunya sendiri tidak berhak untuk makan bersama dengan ayahnya. Kartini merasakan dilingkupi kesewenangan laki-laki. Jiwanya menjerit. Terlebih setelah ia menginjak dewasa. Kartini bersama saudara-saudara perempuan lainnya harus menjalankan kebiasaan dipingit. Hal ini kemudian mendapat protes keras dari teman Kartini, suami-istri Asisten Residen dan Residennya sendiri. Mereka berhasil mengeluarkan Kartini, Kardinah, dan Rukmini dari pingitan.

Kartini lalu bisa mengajarkan membatik kepada para wanita sekitarnya. Kartini dan Kardinah kemudian mendirikan sekolah di Kabupaten Jepara untuk memajukan kaumnya. Sekolah ini mendapat sambutan dari wanita-wanita, baik kaum ningrat maupun rakyat jelata. Ketika cita-cita Kartini sebagian sudah terwujud, ia dipinang oleh Bupati Rembang Djojoadinigrat. Lamaran itu sebenarnya tidak dia inginkan, karena takut cita-citanya kandas, tetapi tidak lazim menolak lamaran seorang ningrat. Kartini akhirnya menerima lamaran itu dengan syarat, agar suaminya membolehkan Kartini meneruskan cita-citanya. Bupati Djojoadiningrat akhirnya menyetujui syarat tersebut. Kartini kemudian kawin dengan Bupati Djojoadiningrat, setelah istrinya, Soekarmilah, meninggal. Sjuman mendekati kisah populer ini dengan sikap romantik.

Catatan

Kopi 35 mm / VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.Durasi film dikoreksi dari yang semula 127 menit menjadi 163 menit berdasarkan versi yang diputar di Kineforum, Taman Ismail Marzuki, pada 8 Maret 2017.