Katalog Sorta (Tumbuh Bunga di Sela Batu)

0
Daulat
Penata artistik
Penulis skenario
Sorta
Sinopsis

Setamat dari SMA, Sorta terpaksa harus tunduk terhadap ayahnya, Amang Bukit untuk tidak melanjutkan sekolah. Ia diharuskan tetap tinggal di kampungnya sebagai petani. Sementara itu, Inang Ria mengalami penderitaan, ditinggal merantau suaminya dengan membawa anak lelakinya, Daulat yang masih kecil. Inang Ria sangat menaruh dendam terhadap Amang Bukit, karena lelaki itulah yang telah membeli tanah suaminya dan uangnya untuk bekal merantau. Kepulangan Daulat sekian tahun kemudian, memberi harapan bagi ibunya. Ternyata Daulat tidak dapat berbuat apa-apa, karena tanah ayahnya memang dijual resmi kepada Amang Bukit. Inang Ria semakin benci terhadap Amang Bukit. Apalagi setelah mengetahui bahwa antara Daulat dan Sorta saling jatuh cinta. Amang Bukit sendiri sangat tidak suka, bila anaknya berhubungan dengan Daulat. Amang Bukit nekat membunuh Daulat, walaupun Amang Bukit sendiri kemudian tewas terperosok jurang. Inang Ria akhirnya luluh dengan lahirnya bayi laki-laki dari Sorta hasil hubungannya dengan Daulat.

Catatan

Satu dari lima film yang dibiayai oleh Dewan Film Nasional pada 1981-1982. Empat lainnya: Halimun, Titian Serambut Dibelah Tujuh, Lima Sahabat, dan Peristiwa Don Muang (Woyla) yang tidak selesai.Kopi 35 mm judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.