Sinopsis

Kecuali Anin, tiga sahabat lain: Bia, Tata, dan Sari adalah perempuan bersuami dan berjilbab dengan gaya berbeda-beda. Bia yang bersuamikan artis dan designer memilih berjilbab fashion. Tata, isteri fotografer, menutupi rambutnya yang botak dengan turban. Sedangkan Sari yang bersuamikan Gamal, lelaki keturunan Arab kolot, membalut tubuhnya dengan jilbab syar’i. Anin memilih bebas: tidak berjilbab sekaligus tidak mau menikah.

Seperti Anin, awalnya Bia, Tata dan Sari adalah perempuan mandiri. Setelah menikah, mereka menjadi isteri yang ‘Ikut Suami’. Akibatnya, Anin makin tidak mau menikah meski sudah punya pacar. Keempat perempuan itu sebetulnya berada dalam kondisi tidak berdaya dengan pilihannya.

Saat arisan bersama, Gamal menyindir: ‘Semua arisan ibu-ibu sebetulnya arisan suami, karena duitnya dari suami’. Sebagai mantan aktifis perempuan, Tata tersinggung dan terusik. Tata kemudian mengajak sahabatnya untuk kembali menjadi perempuan yang ‘tidak ikut suami’. Tidak diduga Sari menyambut dengan semangat. Bia dan Anin jadi antusias. Akhirnya mereka secara diam-diam bekerja jualan fashion hijab secara daring. Bia desainernya, Sari yang mengelola keuangan, Tata dan Anin pemasarnya.

Tidak diduga, bisnis mereka meningkat drastis dalam tiga bulan. Bahkan melebihi penghasilan suami mereka. Anin yang semula ragu dengan bisnis jilbab akhirnya mengakui bahwa fashion hijab adalah fenomena. Mereka berhasil membuktikan bahwa mereka bukan tipe perempuan ‘ikut suami’. Mereka mandiri dan kaya. Para suami merasa terancam, dan hubungan mereka diuji.