Sinopsis

Ikhsan sudah dua kali tidak naik kelas. Teman-teman Ikhsan menganggapnya sebagai anak idiot, dan ini membuat Ikhsan sering terlibat pertengkaran dengan mereka. Ikhsan pun harus dikeluarkan dari sekolah akibat keterbelakangannya. Orang tua Ikhsan memutuskan bahwa Ikhsan perlu disekolahkan ke sekolah berasrama. Ternyata kedisiplinan sekolah itu malah membuat Ikhsan tidak maju. Masa depan Ikhsan semakin tidak menentu sampai seorang guru baru, Harun, menyadari bahwa Ikhsan menderita penyakit dyslexia, penyakit yang pernah diderita Harun semasa kecilnya. Harun membantu Ikhsan menemukan potensi dirinya, serta membangun kembali rasa percaya diri Ikhsan dengan mendukungnya mengikuti sebuah lomba menggambar.