Asih (Sally Marcelina), Sinta (Melissa Saila), Ganda (Faizal Hussein), Agus (Darsa Warsana Putra) dan Iwan (Dolly Martin), nekad memasuki wilayah hutan angker di kaki Gunung Batu yang ditakuti penduduk setempat. Mereka hendak menyelidiki sebuah batu bertulis atau prasasti, sesuai tugas mahasiswa sejarah. Mereka lari dari rumah dukun tempat mereka menginap, karena hendak dibunuh oleh dukun yang dikuasai siluman penguasa pulau itu. Dalam perjalanan Asih jatuh ke jurang dan tiba-tiba berada di sebuah gua milik raja Siluman Air yang aneh dan menyaksikan sekelompok orang membawa tubuhnya yang terkulai. Ia mengikuti kelompok itu dan bertemu Puti (Tiffany) yang meminta Asih membantunya mengambil cambuk api Siluman Air. Puti bercerita siapa dirinya. Maka film kembali beratus tahun kemudian pada zaman Mataram. Ayah Puti yang serakah lupa memberi tumbal pada Siluman Air, hingga Puti dijadikan sandera. Ayahnya mati dibunuh penduduk setempat yang dikejami. Mayat dan hartanya disimpan dalam dua peti di dekat batu prasasti. Arwahnya gentayangan terus. Agar bisa mati sempurna, cambuk api milik Siluman Air bisa membantu. Asih berhasil mengambil cambuk, tapi Puti mati. Di bagian lain, Agus dan Iwan menemukan harta karun dan saling membunuh. Keduanya binasa. Sedangkan Sinta dan Ganda sibuk mencari Asih yang diperkirakan jatuh di sungai dasar jurang. Gadis itu ditemukan. Puti lalu melecutkan cambuk apinya hingga gua runtuh.
Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.