Sinopsis

"Sekarang ini, suara rakyat itu suara Twitter". Kalimat itu diucapkan oleh Kemal (Tio Pakusadewo), Konsultan Komunikasi, kepada Arif Cahyadi (Leroy Osman), pengusaha, yang namanya mendadak jadi trending topic di twitter. Keberhasilan Kemal mengangkat nama Arif di dunia maya, mendorong Arif maju dalam pencalonan gubernur DKI Jakarta. Sukses Kemal itu ternyata berkat kepiawaian seorang pemuda bernama Sukmo (Abimana Aryasetya) yang tekun dan lihai mengolah 140 kata.

Sukmo, mahasiswa tahun akhir di Jogjakarta, awalnya datang ke Jakarta untuk mengejar komitmen cinta dari seorang wartawan cantik bernama Hanum (Laura Basuki). Keduanya saling kenal lewat twitter. Dari twitter, Hanum menantang Sukmo untuk bertemu di Jakarta. Andre (Ben Kasyafani), teman satu kos Sukmo yang berasal dari Jakarta, mencibir rencana Sukmo. Sementara Rika (Jennifer Arnelita), rekan kerja Hanum, juga menasehati Hanum untuk tidak mempercayai hubungan yang dimulai dari dunia maya

Sukmo diminta mengelola akun twitter “orang-orang penting”. Dalam tempo singkat Sukmo mendapatkan uang yang lumayan sehingga dia cukup percaya diri untuk bertemu dengan Hanum. Begitu melihat Sukmo bergaya Jakarta, Hanum hilang selera. Sukmo lebih kecewa lagi apalagi mengetahui Hanum hendak mengundurkan diri jadi wartawan. Dari sekedar ingin mendapatkan komitmen cinta Hanum, Sukmo bertekad untuk membatalkan keinginan Hanum mundur. Dia punya berita besar untuk dijadikan liputan utama oleh Hanum. Berita besar itu ternyata membuat Sukmo harus berhadapan dengan ambisi Kemal, reputasi Arif Cahyadi, bahkan persahabatannya dengan Nadya (Enzy Storia).

Catatan

Judul asli film ini: #republiktwitter.