Sinopsis

Mungkin ini film Indonesia pertama yang berbicara tentang kematian. Sri (Rina Ariyanti), gadis desa pantai, disunting oleh bangsawan tua Hendro (RMT Ronosuripto). Merasa diangkat dari kemiskinan harta dan derajat (di antaranya bisa menjadi penari istana), maka ia habis-habisan mengabdi pada suaminya yang penjudi, peminum dan sebenarnya tidak memperhatikan istri dan anaknya. Sri menjalankan "bisnis" batik rumah tangganya hingga keluarga itu bisa hidup layak. Pengabdian habis-habisan Sri itu tampak sekali saat Dewa Maut (Sardono W. Kusumo) hendak mencabut nyawa Hendro yang sudah terkapar sakit di tempat tidur. Sri selalu mencari jalan menunda pencabutan nyawa itu, mencari dukun untuk kesembuhan suaminya, hingga ia kehabisan alasan. Lewat film ini sutradara nampaknya ingin menampilkan nilai-nilai perempuan dan pria Jawa dalam kehidupan kesehariannya.

Catatan

Pendanaan didukung oleh Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BPPN) dan Hubert Bals Fund (Belanda).Kopi 35 mm judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.