Artikel/Berita Liburan Keluarga Borong Penghargaan Ganesha Film Festival 2014

Berita Pandji Putranda 25-02-2014

Liburan Keluarga memborong dua penghargaan Ganesha Film Festival (Ganffest) 2014, 22-23 Februari di Institut Teknologi Bandung. Film pendek karya Tunggul Banjaransari itu membawa pulang  piala Gajah Emas (untuk film terbaik) dan Gading yang Tak Retak (untuk teknik sinematografi terbaik), mengungguli dua nominasi film dan teknik sinematografi terbaik lainnya, yakni Haryo karya Zidny Nafian dan Sore Hari karya Andrie Sasono. Ketiga film unggulan ini merupakan hasil saringan para dewan juri, yang terdiri dari Edwin, Alex Sihar dan Adrian Jonathan, dari tiga belas film pendek Indonesia yang berkompetisi pada Ganffest 2014. Selain piala, Liburan Keluarga juga membawa pulang total hadiah uang sebesar dua belas juta Rupiah (enam juta Rupiah untuk masing-masing penghargaan).

Perihal pilihan pemenang, dewan juri pada dasarnya sepakat bahwa Liburan Keluarga, Haryo, dan Sore Hari merupakan karya paling utuh dibanding film-film peserta lainnya. Untuk penghargaan film terbaik, Liburan Keluarga mendapat nilai plus berkat usahanya “menjelajahi mitos dan kepercayaan lokal, lalu mengemas ulang itu menjadi sebuah bentuk penuturan yang padu.” Untuk penghargaan teknik sinematografi terbaik, Liburan Keluarga  dianggap sebagai film yang paling “konsisten dan tepat guna dalam menerjemahkan gagasan film ke dalam bahasa audiovisual”. Pada kasus ini, para juri melandaskan penghargaan teknik sinematografi bukan pada “kecantikan kemasan”, tapi pada “ketepatan kemasan terhadap gagasan film”.

Ganffest ke-4 kali ini mengangkat tema Make It Seen, dengan harapan agar kalangan umum dapat menjadikan peristiwa ini sebagai wadah apresiasi film pendek yang terkemuka di Bandung. Selain itu, tema tersebut juga melambangkan tujuan dan harapan bagi pegiat sinema nonprofesional untuk mempertemukan karya-karyanya di sebuah ajang yang prestisius dan sesuai dengan bidangnya.

Ganffest pertama kali diadakan pada 2008 dan diselenggarakan setiap dua tahun. Festival film pendek independen yang dimotori oleh Liga Film Mahasiswa ITB ini memfokuskan karya dari kalangan pelajar dan nonprofesional. Pada edisi kali ini, panitia Ganffest menerima 165 film pendek. Panitia kemudian melakukan kurasi. Dari total 165 film pendek yang masuk, terpilih 13 film yang kemudian masuk dalam Official Selection atau seksi kompetisi. Film-film itu adalah:

  1. Cerita Ivy (Rizky Indra Purnama, Universitas Padjajaran)
  2. Sore Hari (Andrie Sasono, Institut Kesenian Jakarta)
  3. Liburan Keluarga (Tunggul Banjaransari, Solo)
  4. Sunset (Niti Nurdaelan, Avikom Jogja)
  5. Pail (Inovani Caradhigama, Avikom Jogja)
  6. Si Manggale (Donni, Institut Kesenian Jakarta)
  7. Whispering Box (Irfan Aulia, Institut Teknologi Bandung)
  8. Cita (Andi Burhamzah, Institut Kesenian Makassar)
  9. Sang Pembawa Pesan (Sidharta, Yogyakarta)
  10. Loper (Dendie Archenius, Bandung)
  11. Pingitan (Orizon Astonia, Institut Kesenian Jakarta)
  12. Pencuri Sejarah (Abdalah Gifar, Bandung)
  13. Haryo (Zidny Nafian, Universitas Multimedia Nusantara)