Pandji Putranda

Penulis paruh waktu, pianis Paroeh Waktoe.

Sinematografi film ini berbeda dari film-film remaja lainnya, di sini dunia remaja bukan gambar lembut dan cerah berwarna-warni mencolok yang menyarankan keceriaan dan semacam kenaifan melainkan gambar tajam yang berwarna cenderung realistis dan berkesan kontemplatif.
Kalau ada tawaran lagi untuk berpartisipasi dalam film laga, saya percaya kalau saya sanggup. Dengan catatan, standarnya seperti film ini. Soalnya sejak kecil saya memang sudah menyukai genre ini. Bisa ikut bermain dalam film ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. This is a dream come true!”
Dua pemenang kritik perfilman ialah jurnalis filmindonesia.or.id: Deden Ramadani lewat tulisannya Jumlah Bioskop dan Film Bertambah, Jumlah Penonton Turun dan Adrian Jonathan Pasaribu lewat artikel Keberpihakan Bioskop yang dimuat di Cinemapoetica.com. Pemenang lainnya ialah Herman Wijaya lewat tulisannya FFI, Hajat Insan Film yang Tersandera Tender Pemerintah di blog pribadi Kompasiana.
Festival Film Indonesia (FFI) 2014 hadir dengan tema “Bangga Film Indonesia”. Tema tersebut dipilih karena dinilai mampu mewakili semangat perubahan menuju iklim perfilman nasional yang lebih baik.
"Venice itu festival film yang buat saya paling sentimental." Tahun 2011 silam, ketika Sidi diundang ke Festival di Udinese, ia sempat jalan-jalan ke Venice. Hari berikutnya Sidi menerima kabar ayahnya meninggal. “Ayah adalah orang pertama yang memperkenalkan saya dengan kamera."
Nah, yang perlu diingat adalah ‘pengembalian modal tidak hanya berasal dari bioskop’. Jadi kami tidak membebankan film tersebut untuk sukses di pasaran dengan banyaknya jumlah penonton. Tidak demikian, karena menurut saya itu tidak realistis. Terlebih melihat kondisi (perfilman) kita sekarang ini.”
Film Genre Sub Genre garapan sutradara Yosep Anggi Noen terpilih sebagai pemenang dalam kategori “Jury Award” di perhelatan Arkipel 2014.
Sekumpulan pekerja dan pegiat film yang tergabung dalam Lab Laba Laba berusaha menghidupkan kembali seluloid dalam sinema Indonesia kontemporer. Berkolaborasi dengan Film Farm Canada dan Nano Lab Australia, Lab Laba Laba menggelar pemutaran footages hasil eksperimentasi dengan bahan seluloid.
Kalau tidak ada bantuan bagaimana mungkin bisa berkembang? Jadi jangan hanya BBM saja yang disubsidi, film juga perlu subsidi!, ia tertawa bersemangat.
Empat film cerita panjang bioskop (Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Sebelum Pagi Terulang Kembali, Selamat Pagi, Malam, dan Sokola Rimba) menjadi calon penerima penghargaan utama Penghargaan Apresiasi Film Indonesia 2014.
Empat tahun setelah roman Hari untuk Amanda (2010), sutradara Angga Dwimas Sasongko yang akrab disapa Dimas kini kembali ke layar bioskop dengan memboyong rombongan tim sepak bola anak-anak Maluku ke dalam film Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014).
Cinema 21 kembali menghadirkan kompilasi film-film pemenang XXI Short Film Festival 2014 di beberapa layar bioskop Indonesia. Ketujuh film pemenang dari festival film pendek ini akan mulai tayang serentak pada tanggal 3 Juli 2014.
Jakarta ini lucu. Setiap kali saya meninggalkan Jakarta, saya merasa senang sekali. Tapi setelah pergi, ujung-ujungnya saya selalu kangen. Ke manapun saya pergi, saya mendapati diri saya kembali kangen dengan suasana Jakarta.
"Film nasional yang bergenre laga bisa dibilang hampir punah sejak kemunculannya terakhir di tahun 70-80an. Alasannya sederhana, aktor aktris andalannya semakin menua," ujar Maya Evans saat menceritakan pengalamannya membuat film bergenre laga bersama tim Merantau Films.
Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) dam Korean Academy of Film Arts (KAFA) mengadakan program kolaborasi bertemakan KAFA+ and APROFI 2014 PreBiz Event yang berlangsung pada tanggal 8-13 Juni 2014 di Jakarta dan Bali. Pembukaan acara ini berlangsung di Kineforum DKJ, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Senin 9 Juni 2014.