Katalog Love and Faith

4
Penata gambar
Kwee Tjie Hoei/Karmaka Surjaudaja
Istri Kwee Tjie Kui
Sutradara
Sinopsis

Karmaka Surjaudaja (Rio Dewanto) alias Kwee Tjie Hoei, kelahiran Tiongkok, hijrah ke Indonesia pada usia 10 bulan. Ia dibawa ibunya (Irina Chiu Yen Tan) untuk menyusul ayahnya, Kwee Tjie Kui (Ferry Salim), yang telah tinggal di Bandung. Masa kanak-kanak dilaluinya dalam serba keterbatasan. Akibatnya kelulusannya di SMA bersamaan dengan sang adik Kwee Tjie Ong (Dion Wiyoko). Dia memutuskan melepaskan mimpinya dan membiarkan sang adik masuk jurusan kedokteran. Sejak itu ia tak pernah lepas dari kerja keras.

Menjadi guru olah raga adalah pekerjaan pertama Kwee Tjie Hoei. Dia mengajar di sekolah Tionghoa bernama Nan Hua. Di sekolah itu dia berkenalan dengan murid perempuan bernama Lim Kwei Ing (Laura Basuki) yang membuatnya jatuh cinta. Namun ia berusaha menjaga jarak, karena dia adalah guru, dan Lim Kwei Ing berasal dari keluarga Lim Khe Tjie, pemilik bank besar di Bandung. Akhirnya pada tahun 1959 mereka menikah.

Ketika masa peraihan Orde Lama ke Orde Baru, Lim Khe Tjie dicekal tak bisa kembali ke Indonesia, tertahan di Hong Kong. Sementara bisnis Bank mengalami kesulitan besar di ambang pailit, karena banyak pengkhianat yang menggerogoti asetnya dari dalam. Kwee Tjie Hoei berhasil memukul mundur jajaran direksi nakal dan menggiring mereka diproses kejaksaan. Kwee Tjie Hoei juga berhasil melepaskan Bank dari ancaman pihak pihak lain.

Sayangnya, kondisi ekonomi tidak berpihak pada mimpi besar mereka. Tahun 1965 terjadi kekacauan politik, ekonomi, dan keamanan. Pemerintah harus mengambil kebijakan moneter menurunkan nilai uang Rp1000 menjadi Rp1. Masyarakat panik, terutama mereka yang menabung uangnya di bank.

Dalam perjuangan membangun bisnis yang ditinggalkan sang mertua, Kwee Tjie Hoei mengalami percobaan pembunuhan tiga kali. Akhirnya Kwee Tjie Hoei sukses menunaikan amanah sang mertua dalam membangun imperium bank.

Catatan

Berdasar kisah hidup pendiri Bank NISP (Nilai Inti Sari Penyimpan) yang sekarang menjadi Bank OCBC NISP, Karmaka Suryaudaya. Diilhami oleh buku: Karmaka Suryaudaya: Tidak Ada yang Tidak Bisa yang ditulis oleh Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN.