Karena kesulitan peredaran, Senakki mengelilingkan Surat untuk Bidadari (1992) dan Badut-badut Kota (1993) ke lima kampus Jakarta.
Keberatan kisahnya “dibunuh” oleh perwira polisi difilmkan, Supadmi mau main dengan honor Rp 2 juta dalam Kabut Ungu di Bibir Pantai (1981).