Lahir di Jakarta. Pendidikan : Univ. Che-tse Shanghai, kursus lanjutan di jurusan Sinema, University of Southern California. Sampai pendudukan Jepang, Joe menjadi Polisi, kemudian guru dansa yang populer dalam tahun 1950-an di Jakarta, dengan nama Joe Atjai Cabin Joe memulai karirnya dalam film di Hongkong, ketika dia menjadi pembantu sutradara untuk beberapa film cerita, sembari merangkap sebagai editor dan pemain. Ketika kuliah di Amerika, dia menyutradarai beberapa film dokumenter dan pendidikan. Salah satu diantaranya Too Young To Say (1954) di bintangi Spencer Tracy. Dalam pada itu ia juga menjadi Pemain Pembantu dalam beberapa film Hollywood, antara lain Soldier of Fortune (1955), bersama Clark Gable, Love is a Many Splendored Thing (1955).
Setelah kembali ke Indonesia, is memproduksi dan menyutradarai Sri Kustinah (1956) sekaligus menulis skenarionya. Sehabis itu, Joe lebih banyak mengurus perusahaan produksi dan distribusi filmnya di Hongkong. Tahun 1960 ia mengadakan kerja sama dengan Cathay - Keris Film Studio Singapura untuk memproduksi dan menyutradarai Pak Pandir Modern. Untuk film komedi ini, ia juga menjadi penulis skenario dan koreografernya. Semenjak film itu, ia teken kontrak sebagai sutradara, penulis skenario dan penasehat teknis bagi Cathay - Keris Film Studio. Untuk beberapa film jenis seri James Bond, Joe juga pernah menjadi pembantu sutradara dan juru kamera unit kedua sambil merangkap jadi pemain, diantaranya Five Golden Dragons, Young Wolve dan Gipsy. Cabin masih tetap memimpin perusahaannya di Hongkong, setelah menyutradarai Paul Sontoloyo (1974), Joe kembali membuat film di Indonesia dalam tahun 1968, yakni Djakarta, Hongkong, Macao, bekerja sama dengan Turino Djunaedi yang menyutradarainya, lalu menjadi Supervisor untuk Lampu Merah (1971).