Lahir di Tondano. Pendidikan: Kursus Pengetahuan Umum (KPU) Sinematografi (1989).
Biar ayah kandungnya orang Belanda, Marinus van Rest, tapi dia menggunakan nama keluarga ayah tirinya, Tambayong. Muncul dengan nama Lience Tambayong ketika nyanyi dalam (kwartet) The Baby Dolls bersama rekan yang kemudian yang dikenal sebagai pemain film, Indriati Iskak, Gaby Mambo dan Baby Huwae. Dalam Djuara Sepatu Roda (1958), yang dibintang utamai Indriati Iskak, dia baru "numpang lewat". Memakai nama anaknya yang meninggal dunia waktu lahir, Rima Melati mendapat peran utama dalam Kasih Tak Sampai (1961). Tapi belasan tahun kemudian mencetak prestasi: aktris terbaik pilihan wartawan Jakarta (best actress) 1970-71 dalam Noda Tak Berampun dan meraih Citra lewat Intan Berduri dalam Festival Film Indonesia (FFI) pertama tahun 1973. Disamping itu merupakan aktris harapan, baik melalui Wadjah Seorang Laki-laki (PWI Jaya 1971-72) maupun dalam Salah Asuhan (1972-73). Selain itu masuk unggulan Citra lewat Kupu-kupu Putih (FFI 84), Tingal Landas Buat Kekasih (FFI 85), Pondok Cinta (FFI 86) dan Arini II pada FFI 88. Setelah syuting Sesaat Dalam Pelukan (1989), Rima kena serangan kanker payudara dan dirawat antara April dan Desember 1990. Menghilang dari dunia film, apalagi produksi film Indonesia mengalami penurunan tajam. Tapi kebagian juga peranan dalam film Sesal (1996), yang dibintang utamai sobatnya, Sophan Sophiaan dan Widyawati. pada 1997 Rima mendapat kepercayaan untuk menyutradarai sinetron Api Cinta Antonio Blanco meski telah dua kali sebelumnya Rima menggarap sinetron. Sinetron cerita Biarkan Kami Bahagia dengan Tuti Indra Malaon (1939-1989), dan satunya lagi dokumenter.