Setelah 18 tahun belajar dan bermukim di Taiwan ia kembali ke Indonesia, dan mulai kariernya dengan membuat film iklan, sinetron, baru kemudian film cerita. Dari seluruh pengalamannya, ia membuat sebuah sistem produksi sendiri yang sangat efisien, baik dalam penggunaan kru maupun alat produksi (kamera foto digital Canon 5D dan 7D dan perlampuan yang minim). Kru-nya yang berjumlah sekitar 20 orang adalah kru tetap, hingga keseluruhannya merupakan sebuah komunitas yang berpusat pada dirinya. Ia hampir tak pernah menggunakan skenario. Setiap habis pengambilan gambar, hasilnya dialihkan ke komputer dan langsung diedit, hingga pada tahap pascaproduksi, hanya butuh sedikit perapihan. Dengan sistem ini, dia hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk satu judul film.
Biografi singkat