Lahir di Donggala [Sulawesi Tengah]
Pendidikan: LPKJ - IKJ, 1997-80.
Aktor ini "saudara seperguruan" dengan Deddy Mizwar dan Didi Petet, hingga tak salah kualitas aktingnya cukup berbobot. Dia "baru" dapat unggulan 7 kali, tetapi tidak pernah menang. Ray hanya diunggulkan lewat Ponirah Terpidana [FFI '84], Sesangkir Kopi Pahit [FFI '85], Kerikil-Kerikil Tajam [FFI '85], Opera Jakarta [FFI '86], Tatkala Mimpi Berakhir [FFI '88], Noesa Penida [FFI '89], serta Jangan Bilang Siapa-siapa [FFI '90]. Punya istri yang dikenalnya dalam pembuatan film Gadis [1980], Dewi Yull. Bairpun "kalah" dia merasa nikmat ketika diunggulkan dalam Secangkir Kopi Pahit dan istrinya diunggulkan dalam lewat Kembang Kertas pada FFI 85. Karena tidak ada yang merasa "menang" kebetulan keduanya kalah. Kalau ditanya tentang masuk unggulan terus tetapi tidak menang, ia jawab: "Semua tergantung pada Tuhan. Saya sih hanya ingin berbakti, berekspresi, ingin memberi sesuatu pada orang lain". Dewi Yull juga memaklumi bahwa Ray betul-betul "orang teater", katanya: "Uang dan materi yang saya dapatkan melalui film, akhirnya mengalir lagi ke teater. " Setelah film Gadis [1980], Ray dan Dewi baru main bersama lagi dalam sinetron Nyanyian Seorang Isteri [1997].