Lahir di Cianjur, Jawa Barat. Pendidikan: Taman Siswa di Bandung.Diketemukan oleb Albert Balink untuk pembuatan film "Pareh" (1935), setelah Balink berbulan bulan lamanya mencari pemuda Indonesia yang dalam bayangannya bisa tepat memegang peranan pemuda desa yang menarik dan gagah. Film ini banyak ditonton oleh kalangan terpelajar, dan nama Mochtar banyak disebut - sebut. Tapi ia mulai terkenal sejak filmnya yang kedua bersama Miss Roekiah "Terang Boelan" (1937). Sejakmunculnya pasangan inilah maka "sistim bintang" (star system) dimulai, dunia film kita baru mulai meletakkan perhatian pada pentingnya kedudukan pemain.Film lainnya yang terkenal sebelum perang adalah "Gagak Hitam" (1939), "Siti Akbari" (1939), "Moestika Dari Djemar" (1941) bersama Dahlia.Pada masa pendudukan Jepang, Mochtar ikut dalam rombongan sandiwara Terang BUlan (1942), Bintang Surabaya (1943), "Pan-Oa Warna" (1946).Kembali main film sesudah tabun 1949, dan kemudian menjadi "super star" dari PERSAR1 sampai studio ini tidak aktif lagi sejak tahun 1957. Diantara filmnya yang terkenal dari masa ini adalah: "Rodrigo de Villa" (1952), sebuah produksi bersama Persari/LVN (Philipina) yang dibuat dalam tata warna di Manila, "Djandjiku" (1956). Ketika produksi film menyepi, Mochtar pindah ke bidang usaha. Kemudian memutuskan untuk menjadi petani dekat Garut. Katanya ingin hidup tenang dimasa tua ini dan sesudah pula menjadi Haji (ikut main dalam film "Tauhid" yang sebagian berlangsung di Tanah Suci - 1964).Tapi ketika film ramai lagi belakangan ini, ia tidak juga mampu menahan hati untuk kembali terjun ke film lagi sejak film "Bengawan Solo/River of Love" (1971). Tanda penghargaan yang pernah diterimanya adalah: 4 (empat) buah piala dalam pemilihan bintang terbaik oleh majalah "Varia" (1954); Piagama Penghargaan dari Gubernur Propinsi Jawa Barat (1969) dan Piagam Penghargaan Gubernur KDK1 Jakarta (1972).
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)