Lahir di Cimahi. Pendidikan: HIS (Hollandsch-Inlandsche School/Sekolah Dasar berpengantar bahasa Belanda). Bersama Andjar Asmara, Bachtiar Effendi, Suska dan beberapa temannya, ia memimpin sandiwara "Bolero" pada jaman sebelum perang, dan sempat berkeliling ke Sumatera dan Singapura. Sambil memimpin rombongan sandiwara itu, dia sempatkan pula menulis artikel untuk beberapa buah surat kabar yang terbit di Bandung dan Surabaya. Selain sebagai orang film, ia juga dikenal sebagai wartawan Sinar Pasundan, Soeara Oemoem, dan Berita Priangan. Ia adalah pemimpin redaksi majalah hiburan Varia. Pada jaman Jepang dia meninggalkan Bandung dan pindah ke Jakarta. Di kota ini dia mula-mula bekerja sebagai pemimpin sekolah toneel di JIn. Sunda 1. Kemudian bekerja pada Keimin Bunka Shidoso, sebagai Ketua Seksi pengawas sandiwara seluruh Indonesia. Oleh Jepang, Rd Arifin diberikan kesempatan membuat dua buah film, masing- masing: Keseberang dan Berdjoang. Kedua film tersebut rilis di tahun 1944 yang dinilai baik oleh pemerintah Jepang dan beroleh piagam penghargaan. Ketika agresi Belanda, ia bersama-sama dengan RM Soetarto mengangkut peralatan Nippon Eigasha ke Yogyakarta dan mendirikan "Berita Film Indonesia" yang kemudian menjelma jadi Perusahaan Film Negara. Bersama Perusahaan Film Negara, dia membuat film Bunga dan Samurai (1958), Wanita Indonesia (1958) dan Takkan Lari Gunung Dikejar (1965).
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)