Lahir di Rao, Sum-bar. Pendidikan : Selepas SD di Rao, masuk Sekolah Tehnik di Jakarta, dilanjutkanke Fakultas Kedokteran Hewan Bogor,pindah ke Fakultas Sastra, balik lagi keFakultas Kedokteran Hewan. Tahun1951 sampai dengan 1952 belajar padaSekolah Seni Drama di Negeri Belanda.Tahun 1955 sampai dengan 1957 mem-perdalam tentang seni drama di Univer-sity of South California, Amerika Seri-kat. Gelar sarjananya didapat dari Ke-dokteran Hewan.Asrul adalah salah seorang dari tiga serangkai tokoh penyair Angkatan '45. Disamping juga dikenal sebagai penulis cerita pendek, esei, penterjemah dari banyak naskah pentas terkenal dan sutradara panggung.Masa revolusi memimpin Tentara Pelajar di Bogor ; menerbitkan harian Suara Bogor ; Redaktur majalah kebudayaan Gema Suasana. Anggota Redaksi Gelanggang, ruang kebudayaan majalah Siasat, wartawan majalah Zenith.Ikut mendirikan dan memimpin ATNI, juga mengajar. Ketika Lesbumi, (Lembaga Seniman - Budayawan Muslimin Indonesia, organ NU) didirikan-1962, terpilih menjadi Ketua I. Menjadi Redaktur Abad Muslimin, penerbitan Lesbumi. Menjadi anggauta DPR sebagai wakil NU sejak tahun 1966, terpilih kembali pada Pemilihan Umum 1971 sebagai wakil PPP. Sejak tahun 1968 terpilih menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta dan menjadi ketua pada Periode 1976-1979. Tahun 1970 diangkat menjadi satu dari sepuluh anggauta Akademi Jakarta.Pada Kongres Kebudayaan ke II tahun 1952 di Bandung, Asrul termasuk komisi yang membicarakan film. Tapi ia baru terjun ke lapangan pembuatan film sejak menggarap skenario "Pegawai Tinggi" (1953). Beberapa tahun menjadi tenaga tetap PERSARI menangani bidang cerita/skenario.Film pertama yang disutradarainya "Titian Serambut Dibelah Tudjuh" (1959). Pada FFA tahun 1970 di Jakarta filmnya "Apa Jang Kau Tjari, Palupi?" terpilih sebagai film terbaik. Tahun 1968-1970 menjadi anggauta Dewan Produksi Film Nasional. Pernah duduk sebagai anggauta BSF ; kini menjadi Ketua LEPFINAS, dan anggauta Dewan Film Nasional.Film2 Asrul yang banyak dibicarakan adalah : "Titian Serambut Dibelah Tudjuh" (1959), "Pagar Kawat Berduri" (1961), "Salah Asuhan" (1972), "Kemelut Hidup" (1977).Di awal tahun 1978 ia sibuk mempersiapkan "Dibawah Lindungan Ka'bah" yang diangkat dari novel terkenal Hamka.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)