Lahir di Semboja, Kalimantan Timur. Pendidikan SMA, dan Kursus Elementer Sinematografi Sebelum aktif di bidang film, Adji Mamat pernah menjadi pegawai honorer di Kantor Gubernur Propinsi Kalimantan Timur. Sampai sekarang ia juga tercatat sebagai anggota Teater Populer pimpinan Teguh Karya. Memulai karirnya di dunia film pada 1967 dalam film Sembilan dengan tugas sebagai penata tari. Pada tahun berikutnya (1968), ia menjadi figuran dalam film Noda Tak Berampun yang disutradarai Turino Djunaidy.
Tahun 1979 ia menjadi kru bidang properti dalam pembuatan film November 1828, garapan sutradara Teguh Karya. Kemudian Adji Mamat beranjak menjadi set dekorator dalam film Anak-Anak Buangan, serta Rembulan dan Matahari (1979) yang disutradarai Slamet Rahardjo. Di film Usia 18 (1980), ia mulai bertugas sebagai asisten penata artistik. Baru pada 1984, lewat film Kembang Kertas produksi PT Nusantara Film, menjadi penata artistik.
Ketekunan dan keterampilannya sebagai penata artistik itulah yang membawanya meraih dua piala Citra di FFI, penghargaan tertinggi di dunia film Indonesia. Pertama pada FFI 1986 di Denpasar, Bali, lewat film Ibunda. Citra kedua pada FFI 1989 di Jakarta, diterimanya lewat film Pacar Ketinggalan Kereta. (SMA/JBK)