Lahir di Jakarta. Pendidikan: Akademi Sinematografi, jurusan Penata Seni, Moskow. Setelah menyelesaikan studinya di Moskow, Ami langsung terjun ke film sebagai penata artistik dalam Djampang Mentjari Naga Hitam (1968). Tapi pada 1970, ia jadi pemain pendukung dalam Tuan Tanah Kedawung. Mulai jadi sutradara dalam Dewi (1974). Setelah itu, aktifitasnya antara menyutradarai dan berakting saja, sedangkan urusan artistik di"lupa"kan. Padahal Citra pertama yang digondolnya ialah sebagai penata artistik dalam Ambisi (1973) pada FFI 1974.
Dua piala Citra lain diraihnya sebagai sutradara dan penulis skenario (bersama Nano Riantiarno) dalam Jakarta Jakarta (1977) pada FFI 1978. Dunia internasional mengenalnya lewat salah satu filmnya Roro Mendut (1982) yang berkali-kali dipilih Dewan Film Nasional untuk mewakili Indonesia dalam berbagai festival internasional. Selain jadi anggota Dewan Juri Cerita pada FSI 1994 dan 1996, ia juga mendapat kepercayaan menjadi juri di berbagai festival film internasional, antara lain pada Festival Film Asia Pasifik 1995, Festival Internasional Fukuoka bulan Juli 1996 dan di Kamboja pada 1997.
Masuk dunia sinetron tahun 1994. Salah satu karyanya Salah Asuhan terpilih sebagai drama seri terbaik pada FSI 1994. Sesudah menyutradarai Jodoh Boleh Diatur (1988), lebih sering berlaku sebagai pemain. Selain itu turut membintangi serial-serial seperti Bung Besar (1994), dan lain-lain.(SMA/JBK)