Lahir di Yogya. Pendidikan: ASDRAFI (lulus, 1957). Semasih di sekolah telah aktif berteater, antara lain bersama dra. Mien Brodjo. Juga sudah main film Sampai Berjumpa Kembali (1955). Sejak itu tetap bertahan di dunia acting, hingga lebih dari 40 tahun kemudian. Ketika belum mantap (sebagai pemain), si isteri yang setia jual gado-gado, demi menjaga dapur tetap ngebul. Di awal 70-an mulai bersemi, best actor PWI Jaya 1972-1973 untuk Perkawinan (1972), dan aktor terbaik kedua pada FFI 1974 dalam Rio Anakku (1973). Selain di atas pentas, diapun jadi sutradara dalam beberapa film, Direktris Muda (1977), Sopirku Sayang (1978) dan Cowok Masa Kini (1978). Dalam bidang organisasi, pernah jadi Ketua I PARFI (1975-1983), anggota Komite Film DKJ (1986-1990) dan Lembaga Kesenian Kosgoro. Anggota Corp Pelajar Siliwangi (1947-1950) dan CPM di Garut (1950--1951) ini menerima Penghargaan Kesetiaan Profesi 1991 dari Dewan Film Nasional. Ketika produksi film "sepi", Kusno terjun pula ke sinetron. Di antaranya dalam Tirai Kasih Yang Terkoyak (1996-1997) dan Perawan Lembah Wilis (1997).