Lahir di Bandung. Pendidikan SMA dan pernah kuliah di ATNI. Memulai karirnya dalam dunia film pada tahun 1965 sebagai pencatat dalam film Operasi Hansip 13. Jabatan lainnya adalah sebagai juru suara, juru lampu, pembantu sutradara, dan unit manager, editor, kemudian sutradara. Ia pernah berkali-kali menjadi asisten sutradara dalam film-film yang disutradarai Turino Djunaedi. Dalam film Bernafas Dalam Lumpur (1970), ia menjadi asisten sutradara dan juga sebagai pemain pemeran tukang becak yang memperkosa tokoh Yanti (Suzanna). Sejak tahun 1975, dia aktif menangani film-film yang diproduksi PT Tuty Jaya Picture. Bay akhirnya kawin dengan Sari Ratna Dewi, anak produser Tuty Suprapto, pada tanggal 17 Maret 1976. Menurut pengakuannya, sejak SMA Bay sudah gemar mementaskan sandiwara di sekolahnya. Juga mahir dalam tari balet modern dan bergabung dalam grup almarhumah Huriah Adam. Film pertamanya adalah Bengawan Solo (1971) produksi Cendrawasih Film. Film lain yang disutradarainya, Sanrego (1971), Sriti Emas (1971) Jimat Benyamin (1973), Perawan Malam (1974), Si Kabayan (1975), Tante Sex (1976), Nafsu Serakah (1977), Sayang Sayangku Sayang (1978), Godaan Tuyul (1978), dan lain lain. Ia sebenarnya datang dari lingkungan kehidupan santri. Ayahnya, Soelaeman, seorang santri yang menginginkan anaknya menjadi santri pula. Tapi sejak kecilnya dia menghabiskan waktunya dengan menonton film.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)