Lahir di Madiun. Meninggal dunia di Jakarta. Pendidikan: HIS, MULO. Max mulanya adalah juru foto yang kemudian bekerja di Multi Film sejak 1948. Ia telah belajar pada juru kamera AA Denninghoff-Stelling selama pembuatan film Djauh di Mata (1948), maupun dalam film yang disutradarai Usmar Ismail (1921-1971), Gadis Desa, Harta Karun dan Tjitra, ketiganya produksi 1949. Semuanya produksi South Pacific Film Corporation (SPFC). Biarpun di situ ia sudah punya gaji yang lumayan tetapi memilih ikut Perfini sejak 1950. Padahal Perfini yang didirikan Usmar dan teman-temannya itu bersemboyan "modal kami cuma bakat dan kesanggupan", tempat anak-anak muda dengan banyak ide. Setelah bergabung dengan perusahaan film nasional yang pertama itu dia melahirkan juru kamera yang handal, seperti Kosnen (1922-1978), R. Husein (1932-1989) dan Kasdullah (1923-1993). Sejak pertengahan 1960-an dia minta izin bekerja di tempat lain, diluar Perfini. Tahun-tahun belakangan malah bersedia kerja apa saja. Selain untuk menghidupkan asap dapur, juga "karena aku harus selalu menyandang kamera, seperti seorang serdadu ingin selalu menyandang bedil". Karena kalangan film tahu akan kesetiaannya pada profesi, maka Dewan Film Nasional menganugrahinya dengan Hadiah Usmar Ismail pada 1990.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)