Lahir di Padang Panjang, meninggal di Jakarta. Pendidikan: Ins, Kayutanam (1927-1939) selesai. Kursus praktek pada Multi Film di Haarlem, Belanda (1954-1955). Antara 1940-1942, Sjamsuddin bekerja sebagai juru foto pada pabrik klise Sinar Jakarta, lalu menjadi juru foto di Balai Pustaka sampai awal 1947. Berhenti dari Balai Pustaka dia bekerja sebentar di Studio Foto Mayfair, lantas menjadi juru foto lepas. Akhir 1949 dia kembali ke Balai Pustaka sampai April 1951 ketika dia mulai menjadi juru kamera di PFN (Perusahaan Film Negara).
Antara 1952-1956 di PFN inilah dia mendapat kesempatan belajar di negeri Belanda. Menjelang akhir 1956, Sjam keluar dari PFN untuk bekerja di Persari dan langsung mengamerai Anakku Sayang (1957) yang memenangkan piala untuk fotografi terbaik dalam FFI 1960. Sehabis Persari ditutup ketika krisis industri film, Sjam mengamerai Beach Lover, Sampan Boy (1959) produksi Murni Film bersama Televisi Italia, lalu Ratu Ratu Rumah Tangga (1960), Pagar Kawat Berduri (1961). Dalam pada itu, diapun membuat beberapa film dokumenter untuk PT Shell Indonesia.
Tahun 1961, Sjamsuddin mulai bekerja di Penas Studio yang baru dibuka. Waktu di Penas ini, dia sempat mengamerai film Tauhid (1964) produksi bersama Perfini-Ifdil-Persari, yang membawanya ke Mekkah. Sjamsuddin keluar dari Penas pada tahun 1965 dan menjadi juru kamera lepas. Dalam Pekan Apresiasi Film Nasional 1967 mendapat penghargaan sebagai Juru Kamera Terbaik untuk karya-karyanya Petir Sepandjang Malam dan Menjusuri Djedjak Berdarah (keduanya 1967). Prestasi ini diulangi kembali dalam FFI 1977 lewat Ateng Sok Tahu (1976). Sjam yang sampai akhir hayatnya telah mengamerai sekitar 50 film, meninggal dalam masa pembuatan Ateng Sok Aksi (1977).
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)