Setelah selesai menempuh pendidikan sekolah menengah di Semarang, Garin Nugroho pergi ke Jakarta untuk belajar film di Fakultas Sinematografi Institut Kesenian Jakarta, IKJ (selesai pada 1985). Pria kelahiran Yogyakarta ini merasa tidak cukup hanya belajar film, ia juga mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (selesai 1991).
Garin memulai karir sebagai sutradara lewat produksi film dokumenter. Namanya mulai ‘beredar’ setelah film cerita panjang pertamanya, Cinta dalam Sepotong Roti (1990), langsung mendapat penghargaan Film Terbaik di Festival Film Indonesia 1991. Film keduanya, Surat untuk Bidadari (1992), membawa Garin ke dunia panggung film internasional. Sejak itu, namanya melejit dan merambah ke berbagai festival film internasional. Pada Perayaan 250 tahun Mozart (2006), Garin terpilih menjadi salah satu dari enam ‘innovative directors’ dunia untuk membuat film, yang kemudian melahirkan Opera Jawa. Di akhir tahun 2006, ia ikut mendirikan Jogja NETPAC Asian Film Festival.