Lahir di Tegal, Jawa Tengah. Pendidikan; Tamat Europese Kweek School - Surabaya (1934), lulus dari Europese Hoofdacte & Sport Academie di Amsterdam dan tamat dari Information and Education-Fort Slocum New York (1954). Sebelum ke film pernah menjadi guru sekolah menengah, pendidikpara kadet militer di Serangan (1946-1947) dan Pemimpin Cine Drama Institut-Kementerian Penerangan di Yogyakarta (1948).
Tahun 1952 mulai memasuki dunia film, langsung menjadi sutradara dalam pembuatan film Penyelundup, produksi ALRI. Kemudian dilanjutkan dalam film Djuara Sepatu Roda ('58), The Baby Dolls (1959), Peristiwa Tjikini (1959). Tahun 1961 Iskak mendirikan perusahaan Gaja Rama Film (kemudian menjadi R. Iskak Film Corp) dan telah menghasilkan film Masih Ada Hari esok (1961), Djantung Hati (1961), Daun Daun Emas (1963, kerja sama dengan PFN), Djiwa Kolonial (1964), Peristiwa di Djatiroto (1964), Matahari Hampir Terbenam (1971), Badai Remadja (1973), Pelarian (1973), Dalam film ini, disamping sebagai Produser, juga merangkap sebagai sutradara dan dekorator. Di luar film cerita, Iskak juga telah banyak memproduseri dan menyutradarai film-film dokumenter, antara lain: Thousand Island of Jakarta, Rice, Kudus Kota Kretek, Jagorawi High Way, dan lain-lain. Iskak pernah mendapat penghargaan dari Badan Sensor Indonesia untuk film dokumenternya Scooter Indonesia. Sementara di tahun 1957 hingga tahun 1961 ia menjabat sebagai Direktur PFN. Kemudian tahun 1966 memimpin PPFI. Setelah Usmar Ismail mengundurkan diri dan tahun 1969 kembali menjadi Wakil Ketua PPFI hingga tahun 1975. Ia juga pernah mendirikan Pendidikan Sinematografi dan mengadakan Upgrading di PFN dalam bidang Scripwriting dan Directing.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)