Lahir di Padang. Pendidikan BA (Jurnalistik), American University, Washington DC, USA (1962); MA (Komunikasi Massa), Stanford University, USA (1962); PhD (Komunikasi), Universitas of Illinois, USA, 1967; Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pakar komunikasi ini adalah mantan Asisten Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1979-1993) yang juga dosen Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (sejak 1969 hingga saat ini). Di luar kampus, ia dikenal sebagai Kepala BP-7 Pusat, Ketua Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI). Alwi Dahlan yang pernah menjadi anggota Badan Pekerja DPR/MPR periode 1987-1992, serta pendiri dan mantan Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) ini sebenarnya mengawali karirnya sebagai Staf Atase Pendidikan di KBRI Washington (1967). Untuk bidangnya sendiri, pakar komunikasi ini ikut mendirikan dan kemudian menjadi Pimpinan Redaksi koran mingguan Chas dan sebagai pimpinan umum/redaksi majalah Mobil dan Motor. Tetapi jauh sebelum itu, penerima Bintang Jasa Utama RI (1994), Satyalencana Dwi Satya, dan Anugerah Perhumasan ini dikenal sebagai wartawan mingguan Siasat (1951-1954), serta penulis cerita dan esai yang karyanya antara lain dimuat di Mimbar Indonesia, Kisah, Zenith, majalah kebudayaan Indonesia dan Cerita.
Antara tahun 1953 sampai awal tahun 60-an, Alwi Dahlan dikenal juga sebagai penulis cerita untuk beberapa film layar lebar (film Hitam/Putih). Antara lain sebagai penulis cerita asli (bersama Nazaruddin Naib) film Harimau Tjampa (1953) produksi Perfini Films. Film Delapan Pendjuru Angin yang diproduksi Perfini pada 1957, ceritanya juga ditulis oleh Alwi Dahlan. Begitu pula dengan Djendral Kantjil (1958), yang disutradarai Nya Abbas Akup dan dibintangi oleh Achmad Albar (masih bocah) itu tergolong film laris dimasanya. Pada kegiatan Festival Film Indonesia, M Alwi Dahlan pernah menjadi anggota dewan Juri FFI 1981 dan 1983. Sebelum itu, ia pernah menjadi anggota Dewan Juri Festival Film Asia XVI di Jakarta (1970). Demikian pula dalam kegiatan Festival Sinetron Indonesia, ia tercatat sebagai Ketua Dewan Juri Sinetron Non-Cerita FSI 1995.
Sumber: SM Ardan