Lahir di Jakarta. Meninggal di Jakarta. Pendidikan: ELS, Sekolah Teknik, Sekolab Dagang dan Akademi Wartawan. Wartawan dan sekretaris redaksi pada majalah Aneka ini terkenal dengan laporan segala kegiatan film dengan nama samaran "Bintang Ketjil". Tahun 1951 mulai memasuki dunia film sebagai peran pembantu lewat film Pelarian Pagar Besi (1951). Kemudian berturut-turut ikut mendukung film-film Terbelenggu (1951), Dewa Dewi (1952), K.M. 49 (1952), Solo Di Waktu Malam (1952), Leilani (1953), Lain Dulu Lain Sekarang (1954), Adios (1954), Dibalik Dinding (1955), A House, A Wife and A Singing Bird (1956), Pilihlah Aku (1956), Air Mata Ibu (1957), Dara Kembar (1960), Bakti (1963), Matjan Kemajoran (1965), Minah Gadis Dusun (1966), Matahari Pagi (1968) dan terakhir Laki Laki Tak Bernama (1969). Di samping sebagai peran pembantu, ia pernah pula memegang peran utama antara lain dalam film Momon (1959) dan Neng Atom (1957), kebanyakan dalam peran kocak. Semasih aktif dalam film, Boes tetap aktif sebagai wartawan, khususnya menulis tentang perfilman nasional. Di samping sebagai wartawan, ia pernah pula menjabat sebagai redaktur majalah Purnama, Film Indonesia, Yudha Sport & Film, Harlan Bintang Timur, Pemuda, Minggu Indonesia Raya, Bintang Minggu serta wakil ketua Seksi Film PWI.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)