Lahir di Bandung, Meninggal di Mojokerto. Pendidikan: SD Indische Bond. Tahun 1921, berangkat ke Jakarta dan bekerja pada Juliana Opera sebagai penjual karcis. Setahun kemudian jadi penjaga pintu, kemudian bagian dekor, padahal dia bercita-cita untuk tampil sebagai pemain. Karena kesempatan itu tak juga diperolehnya, maka tiga tahun kemudian pindah ke sandiwara Miss Riboet, Di situ dia diterima sebagai pemain percobaan. Setelah itu pindah lagi ke Dahlia Opera, terakhir pindah ke sandiwara Orpheus, sekitar 1925-an. Dari situ barulah dia beranjak ke dunia film. Pertama kali tampil sebagai pemain film, lewat Kedok Ketawa (1940), menyusul Bajar Dengan Djiwa (1940), Suara Berbisa (1941), Mega Mendung (1941) dan Boenga Sambodja (1942). Di masa Pendudukan Jepang, saat perfilman surut, Udjang kembali main dalam sandiwara, kali ini turut dengan Bintang Surabaya, lalu pindah ke Pantjawarna. Bermain keliling Indonesia yang terakhir di Kota Baru Kalimantan, dimana ia menetap untuk beberapa lama. Tahun 1951, barulah ia kembali ke Jakarta dan mulai main film lagi, antara lain dalam Surja (1952), Dr. Samsi (1952), Krisis (1953), Bakar Tak Berapi (1954), Tamu Agung (1955), Lagi-lagi Krisis (1955), Korupsi (1956), Tiga Buronan (1957) dan lain-lain. Sampai masa akhir dari kehidupannya, Udjang sudah main dalam kurang lebih 30-an film.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)