Lahir di Wonokromo, Surabaya. Pendidikan: SLA sampai Kelas I; kursus bahasa Inggris di Ellenschool (berijazah), di Lembaga Indonesia Amerika (berijazah), senam joga, les piano (satu tahun). Muncul pertama kali dan langsung sukses dalam film Krisis (1953) yang laris. Menyusul kemudian film-film Harimau Tjampa (1953), dan Kelenting Kuning (1954). Sekitar tahun-tahun itu Nurnaningsih pernah dihebohkan sebagai bintang sex Indonesia, yang berani berpose polos di luar film. Setelah menyelesaikan Kebun Binatang (1955), namanya tidak pernah terdengar lagi di dunia film sampai tahun 1967. Pada 1968 muncul kembali sebagai figuran dalam Djakarta Hongkong Macao, kemudian meningkat menjadi pemain pembantu dalam film-film Orang Orang Liar (1969), Bernafas Dalam Lumpur (1970), Derita Tiada Achir (1971), Samtidar (1972). Sedangkan Seribu Janji Kumenanti (1972) merupakan film pertama yang diperan utamainya sejak pemunculan kembali ke dunia film. Juga muncul dalam Kembang Kembang Plastik (1977), Donat Pahlawan Pandir (1978) dan Bayang-Bayang Kelabu (1979). Selama menghilang dari dunia film (1955-1967), Nurnaningsih mengembara dari satu kota ke kota lainnya di Indonesia dengan bermain sandiwara dan menyanyi. Juga bermain sepakbola sebagai kiper selama 6 tahun. Di samping itu, dia gemar melukis. Selain film, kegiatannya selama tahun-tahun terakhir ini adalah menjadi penjahit serta memberi macam-macam kursus, dari bahasa Inggris sampai memberi pelajaran berhitung kepada anak-anak.
Sumber: Apa Siapa Orang Film Indonesia 1926-1978. Disusun oleh Sinematek Indonesia. (Jakarta : Yayasan Artis Film dan Sinematek Indonesia, 1979)