Lahir di Kubang Nan Dua, Payakumbuh. Meninggal di Jakarta. Pendidikan: AMS-A Westers Klassieke Afdeling, Yogyakarta (1942), Yale Drama Workshop (1950), School of Journalism, Columbia University, New York (1954). Ia lebih dikenal sebagai wartawan senior yang memulai kariernya di suratkabar Asia Raya antara 1943-1945 dan jadi redaksi pelaksana suratkabar Merdeka yang didirikan B.M. Diah, antara 1945-1946. Lalu Tahun 1947, bersama Sudjatmoko, menerbitkan mingguan Siasat sekaligus menjadi Pemimpin Redaksinya, hingga 1957. Keterlibatannya dalam dunia film dimulai pada tahun 1950 ketika bersama Usmar Ismail mendirikan P.T. Perfini, dan main jadi figuran dalam film pertama mereka Darah dan Doa. Ia lalu main lagi dalam Lagi-Lagi Krisis (1955). Selain mingguan Siasat, Rosihan juga mendirikan dan jadi pemimpin redaksi Pedoman, dari 1948 sampai 1961 (ditutup pemerintah).
Sejak 1966 jadi kolumnis untuk berbagai media dalam dan luar negeri. Lalu memimpin kembali Pedoman yang boleh terbit lagi antara 1968-1974 dan terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat. Penghargaan yang pernah diperolehnya ialah Bintang Mahaputra Utama (III) pada tahun 1973, Knight Commander of Rizal, Manila pada tahun 1976, dan Hadiah Djamaluddin Malik pada tahun 1987 dari Dewan Film Nasional. Wakil Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), 1995-1998 ini juga Ketua Dewan Pembina PPFI. Selain itu juga jadi penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan anggota dewan pimpinan Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI).