Lahir di Jakarta. Pendidikan : Sastra Perancis, UI [Jakarta].
Kegiatan berbagai seni telah diakrabinya sejak bocah. Orang heran kenapa biduanita ini bisa main siinetron dan film. Padahal aktifitasnya meliputi baca puisi, menari, penyanyi dan berteater. Ikut grup sandiwara Teater Tetas di Bulungan [Gelanggang Remaja] Jakarta Selatan, bersama Alex Komang. Tampil bagus dalam sinetron Sayekti dan Hanafi [terbaik pada FFI 88], menyebabkan wanita-sutradara Ida Farida menarik dia untuk film bioskop Semua Sayang Kamu/Dewi-Cipluk [1989]. Tidak pula aneh, sebab sebelumnya sering muncul di TV-RI, dari Rumah Baru [1980] sampai Serenada Biru [1988]. Meski lebih dikenal sebagai penyanyi, lewat album lagu Manunggal [1980] hingga Obsesi [1989]. Yang "meledak" di pasaran termasuk lagu Nada Kasih, duet dangan Fariz RM. Tapi kemudian diakui juga sebagai pemain sinetron dan film yang baik. Masuk unggulan untuk perebutan Citra pada FFI89 lewat Semua Sayang Kamu, dan terpilih sebagai aktris utama terbaik sinetron dalam Aksara Tanpa Kata pada Festival Sinetron Indonesia [FSI] 1992. Pada tahun itu pula [bulan Agustus] Neno menikah. Lantas kegiatan [seni] nya lebih cenderung kedakwah Islam. Antara lain tidak lepas dari jilbab.