Lahir di Jakarta. Pendidikan: SMEA, Pendidikan Dasar Seni Peran.
Sebelum bergelut di dunia film, Yati pernah bekerja di ELNUSA (Pertamina) sebagai Marketing Property dan Marketing Pengadaan Peralatan komunikasi. Namun, profesi ini terhenti ketika ia memperoleh kesempatan berakting lewat film berjudul Anjing-Anjing Geladak (1972). Sejak saat itu tampaknya ia terpatri untuk terus menekuni dunia film. Mulai dari yang bertema drama sampai komedi dilakoninya. Sebut saja Buaye Gile (1975). Yati terus terlibat dibeberapa film seperti Syahdu (1975), Inem Pelayan Sexy II dan III (1977), Misteri Jaipong (1982) dan lain-lain. Dalam film Nyoman dan Presiden (1989), ia bukan saja terlibat sebagai salah seorang pemain tapi juga sebagai penanggung jawab keuangan produksi. Beberapa kali, Yati juga pernah menjadi bintang utama. Seperti dalam film Perawan Desa (1978) produksi Safari Film. Dalam film itu pula ia berhasil memproleh penghargaan MITRA pada Festival Film Asia (FFA) yang diselenggarakan tahun 1980. Sejak 1993 Yati tetap aktif berperan. Dalam sinetron masuk unggulan pemain utama wanita dalam Dukun Palsu pada Festival Sinetron Indonesia 1995. Ia juga terlibat dalam Inem Pelayan Seksi (1996) versi baru yang dibintangi oleh Sarah Vi dan Harry de Fretes.