Di saat menjalani pendidikan menengah atas, Erlangga sudah membuat film. Ketertarikannya pada film membuatnya meneruskan pendidikan Digital Cinematography di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong.
Djandjiku (1956) merupakan produksi termahal di zamannya: Rp 1,5 juta. Saat itu 1 dolar AS kira-kira 31 rupiah.